Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Hasil Pilpres AS, Rally Wall Street Terhenti

Kompas.com - 07/11/2020, 10:32 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber Reuters

NEW YORK, KOMPAS.com - Reli bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, terhenti pada penutupan perdagangan pekan ini. Sebagian besar saham ditutup stabil karena euforia Pilpres AS yang mulai surut seiring semakin kuatnya kandidat Partai Demokrat, Joe Biden, pada kemenangan.

Hasil suara di Pennsylvania dan Georgia telah menempatkan Biden di ambang kemenangan menuju Gedung Putih. Meskipun kandidat lainnya, Donald Trump, tengah mengajukan tuntutan untuk menentang hasil pemilihan di beberapa negara bagian.

Pada penutupan perdagangan Jumat, (6/11/2020) waktu setempat (Sabtu pagi WIB), Dow Jones Industrial Average turun 66,78 poin atau 0,24 persen menjadi 28.323,4. Sementara S&P 500 kehilangan 1,01 poin atau 0,03 persen menjadi 3.509,44. Tetapi Nasdaq Composite berhasil naik 4,30 poin, atau 0,04 persen menjadi 11.895,23.

Baca juga: Faktor Biden Dongkrak Harga Emas Dunia Sentuh Level Tertinggi 6 Pekan

“Ini bukan negeri dongeng, pasar tidak naik setiap hari jadi pada titik tertentu akan melihat sedikit tekanan ke bawah,” ujar JJ Kinahan, Kepala Strategi Pasar TD Ameritrade di Chicago dikutip dari Reuters, Sabtu (7/11/2020).

Kendati demikian, Wall Street tetap mencatatkan kinerja mingguan terbaiknya sejak April 2020. Tiga indeks utama mengalami kenaikan persentase mingguan terbesar, dengan S&P 500 naik 7,3 persen, Nasdaq melonjak 9 persen, dan Dow Jones naik 6,9 persen.

Kenaikan persentase mingguan terbesar itu terdorong prospek kemacetan kebijakan di Washington yang meredakan kekhawatiran bahwa pemerintahan Biden nantinya bakal memperketat peraturan pada perusahaan-perusahaan AS.

Di sisi lain, Kontrol Senat AS juga bergantung pada beberapa hal yang belum diputuskan. Jika Partai Republik mempertahankan mayoritasnya di Senat, maka memungkinkan mereka memblokir sebagian besar agenda legislatif Biden, termasuk dalam hal memperluas perawatan kesehatan dan memerangi perubahan iklim.

"Ada kemungkinan terkait bila Biden berangsur kehilangan suara alih-alih menang di Georgia, di sisi lain Senat pun akan mengikuti. Itulah yang dibaca orang tentang hal ini," kata Yousef Abbasi, Ahli Strategi Pasar Global di Stonex Group Inc, New York.

Di sisi lain, laporan data pengangguran AS yang positif juga turut menjadi sentimen Wall Street pada pekan ini. AS mencatatkan jumlah pengangguran turun tajam menjadi 6,9 persen di Oktober 2020, dari sebelumnya 7,7 persen pada September 2020.

Meski demikian, pemulihan pekerjaan di AS melambat karena berkurangnya dukungan fiskal dari pemerintah AS dan kasus virus Covid-19 yang terus melonjak.
Baca juga: Covid-19 dan Pilpres AS Bikin Harga Minyak Mentah Merosot

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com