Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Kekayaan Kapolri Idham Aziz

Kompas.com - 08/11/2020, 07:33 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber LHKPN

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada tahun 2019, Komisi III DPR RI secara aklamasi menyetujui pengangkatan Idham Azis menjadi Kapolri menggantikan Tito Karnavian yang ditunjuk menjadi Mendagri di periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Perwira polisi kelahiran Kendari Sulawesi Tenggara ini merupakan jebolan Akpol tahun 1988. Kariernya di kepolisian lebih banyak dihabiskan di bidang reserse dan anti-teror.

Kenaikan pangkatnya pun terbilang sangat mulus. Penempatan pertamanya sebagai polisi yakni di Polda Jabar sebelum kemudian dipindah tugas ke Polda Metro.

Namanya mulai dikenal publik setelah ia dipercaya menjadi Wakil Kepala Detasemen Khusus 88 Anti-Teror. Ia berbagi tugas dengan rekan seangkatannya, Tito Karnavian yang mengepalai detasemen pemburu teroris tersebut.

Baca juga: Menjabat Mendagri dan Mantan Kapolri, Berapa Kekayaan Tito Karnavian?

Beberapa kasus yang pernah ditanganinya antara lain operasi penangkapan gembong teroris Santoso, Bom Bali, hingga penyergapan komplotan teroris Azhari di Batu, Jawa Timur.

Ia tercatat pernah menjabat beberapa posisi strategis antara lain Kapolda Sulawesi Tengah, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Mabes Polri, lalu Kapolda Metro Jaya, dan Kepala Badan Reserse Kriminal,

Lalu berapa kekayaan Idham Azis?

Idham Azis terakhir kali melaporkan kekayaannya di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada penghujung akhir tahun 2019 atau saat sudah dilantik sebagai Kapolri.

Total harta yang dilaporkannya yakni sebesar Rp 5,51 miliar atau tepatnya 5.513.808.813. Yang menarik, harta kekayaan yang dilaporkan Idham jumlahnya sama atau tetap selama 3 tahun berturut-turut.

Baca juga: Jadi Juragan Tanah di Solo, Ini Deretan Properti Milik Presiden Jokowi

Pada 31 Desember 2018 atau saat menjabat sebagai Kabareskrim Polri, harta yang dilaporkannya yakni sebesar Rp 5,51 miliar.

Demikian pula kekayaan yang dilaporkan setahun sebelumnya. Saat menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya pada tahun 2017, harta yang dilaporkannya juga sebesar Rp 5,51 miliar.

Dalam laporan LHKPN terakhirnya, harta terbesarnya berasal dari aset properti. Ia tercatat memiliki 9 bidang tanah dan bangunan yang taksiran nilainya sebesar Rp 3,45 miliar.

Delapan bidang tanah dan bangunan miliknya tersebut tersebar di Kota Depok, sisanya berada di Kota Kendari. Semua aset propertinya tersebut dilaporkan sebagai hasil sendiri alias bukan warisan ataupun hibah.

Baca juga: Mengintip Harta Kekayaan Ibas dan Sepak Terjangnya sebagai Politikus

Untuk aset berupa alat transportasi dan mesin, Idham Azis melaporkan kepemilikan Rp 730 juta. Rinciannya yakni mobil Toyota Innova Venturer tahun 2017 senilai Rp 380 juta, berikutnya Toyota Kijang Innova tahun 2016 dengan taksiran nilai Rp 350 juta.

Ia juga melaporkan kepemilikan harta bergerak lainnya dengan nilai Rp 490 juta, kemudian harta berupa kas dan setara kas senilai Rp 834,87 juta.

Masih menurut LHKPN, Idham mengaku tidak memiliki utang serta aset lain berupa surat berharga.

Baca juga: Penasaran Berapa Kekayaan Ketua DPR Puan Maharani?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber LHKPN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com