Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Buat HRD Terkesan Saat Wawancara Kerja? Begini Tipsnya

Kompas.com - 08/11/2020, 10:04 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Pasti pernah menjalani tes wawancara kerja. Ada yang sudah beberapa kali, tetapi ada juga yang baru pertama kali.

Wawancara kerja merupakan salah satu bagian penting dari proses mendapatkan pekerjaan. Tahapan wawancara kerja setiap perusahaan berbeda.

Ada yang prosesnya hanya dengan pihak HRD saja. Namun tidak sedikit pula yang harus menjalani wawancara dengan user. User ini biasanya adalah manajer atau supervisor yang akan menjadi atasanmu kelak.

Berbagai perasaan campur aduk kerap hadir menjelang wawancara kerja. Salah satunya rasa gugup berlebihan. Wajar saja, apalagi kalau kamu baru pertama kali menghadapi situasi semacam ini.

Tetapi perlu diingat, wawancara kerja adalah momen penting. Sehingga kalau kamu gugup, grogi, hanya akan membuyarkan konsentrasimu. Pikiran jadi ke mana-mana, dan akhirnya tidak fokus dalam menjawab setiap pertanyaan pewawancara.

Jangan biarkan kesan pertamamu rusak dalam sesi wawancara. Jika dapat menunjukkan hal-hal di bawah ini, kamu berpeluang besar diterima bekerja. Berikut ulasannya, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Pasang senyum manis

Begitu masuk ke ruangan wawancara, dan bertemu dengan pewawancara, tebar senyum manismu. Tunjukkan bahwa kamu adalah orang yang hangat dan ramah. Dalam situasi tersebut, kamu terlihat lebih santai, tidak tegang dan terlalu serius meski dalam hati, jantung berdegup kencang.

Tersenyum itu seperti ‘virus menular.’ Jika kamu tersenyum lebih dulu, maka pewawancara juga akan membalas senyummu. Sebuah kesan pertama epik yang akan diingat oleh pewawancara.

Namun demikian, berikan senyum sewajarnya ya. Jangan berlebihan. Dengan senyum, suasana akan lebih mencair, dan membuatmu merasa lebih nyaman, percaya diri dalam memulai sesi wawancara kerja.

2. Jabat tangan erat

Selain tersenyum, munculkan kesan pertama yang baik dengan menjabat erat tangan si pewawancara. Kamu dapat mengulurkan tangan lebih dahulu, kemudian bersalaman selama kurang lebih dua sampai tiga detik.

Ingat, jabat tangan dengan erat sambil menatap mata si pewawancara. Jangan jabat tangan lemah, apalagi tanpa melakukan kontak mata dengan pewawancara. Kamu akan dianggap tidak menghargai dan tidak peduli dengan pewawancara.

Lewat jabat tangan ini juga dapat mengirimkan pesan pertemanan. Kontak mata pun tak perlu intens dan berlama-lama.

3. Menyapa duluan

Saat berjabat tangan dengan pewawancara, kamu dapat menyapa lebih dahulu. Bisa dengan melontarkan kata ‘Hai,’ ‘Halo,’ atau menyebutkan nama depanmu sebagai sebuah awal perkenalan.

Dengan cara ini, kamu akan dianggap sebagai pribadi yang ramah, tidak sungkan memulai percakapan, profesional, dan punya rasa percaya diri cukup baik di mata pewawancara.

Baca Juga: Pelamar Kerja, Ini 3 Penyebab Lamaran Kerja Selalu Berakhir Tanpa Panggilan

4. Jaga etika

Menjaga etika saat proses wawancara adalah mutlak. Hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan HRD atau perusahaan untuk menerimamu bekerja. Percuma sudah tersenyum, jabat tangan erat, dan menyapa duluan, tetapi kalau etika selama wawancara jelek, imej yang sudah kamu bangun di awal bakal rusak seluruhnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com