Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tips Perencanaan Keuangan bagi Keluarga Berpenghasilan Rp 5 Juta

Kompas.com - 08/11/2020, 10:25 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Lifepal

JAKARTA, KOMPAS.com - Gaji bulanan sebesar Rp 5 juta per bulan adalah penghasilan yang lebih tinggi dari Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta. Sebagai informasi, UMP DKI Jakarta pada tahun 2020 adalah Rp 4,29 juta.

Kemudian akan ada kenaikan UMP menjadi Rp 4,4 juta di tahun 2021, namun hanya bagi para pekerja yang bekerja pada perusahaan terdampak Covid-19.

Bagi seorang yang memiliki tanggungan dan hidup di Jakarta, besaran Rp 5 juta sebulan kerap kali dianggap pas-pasan. Namun bukan berarti seorang dengan gaji Rp 5 juta sama sekali tidak bisa memenuhi tujuan di masa depan, dan tidak berarti harus hidup dengan utang.

Dilansir dari Lifepal, Minggu (8/11/2020), berikut adalah tips perencanaan keuangan bagi kepala keluarga dengan penghasilan tunggal Rp 5 juta per bulan, dengan satu istri tanpa anak.

Baca juga: Ingin Buat HRD Terkesan Saat Wawancara Kerja? Begini Tipsnya

1. Gunakan sistem zero budgeting

Tidak dipungkiri bahwa besarnya pengeluaran akan menentukan segalanya, mulai dari standar hidup saat ini, perkiraan hidup di masa tua, hingga besarnya uang pertanggungan asuransi yang kita butuhkan.

Catatlah pengeluaran Anda sedetail mungkin. Gunakan-lah metode zero budgeting. Cara mengatur keuangan dengan sistem zero budgeting memang terdengar cukup aneh. Intinya, ketika Anda menerima gaji bulanan, harus langsung “menghabiskannya”.

Pertama, jumlahkan pengeluaran rutin setiap bulan. Pengeluaran terbagi menjadi dua yaitu pengeluaran tetap dan variabel (tidak tetap). Setelah semuanya dijumlahkan, hitung nilai arus kas bersih dari selisih total pendapatan dan pengeluaran.

Jika ada sisanya, segera habiskan saat itu juga dengan mengalokasikannya ke tabungan atau investasi, tidak ke hiburan atau hal yang bersifat konsumtif.

Baca juga: Deretan Bisnis Gisel, dari Kuliner hingga Kosmetik

Lewat metode pengaturan cash flow di atas, sangat memungkinkan bahwa seorang bisa berinvestasi dan terlindungi dengan asuransi meski memiliki gaji Rp 5 juta.

2. Tidak perlu menambah utang yang bersifat konsumtif

Utang konsumtif hanya akan menambah pengeluaran pasif Anda serta mengurangi jumlah kekayaan bersih. Tidak ada salahnya untuk berutang, asalkan utang yang Anda miliki adalah utang produktif.

Beberapa contoh utang produktif adalah, utang pembelian aset yang tak mengalami depresiasi harga seperti rumah atau logam mulia, maupun utang untuk modal usaha.

Pastikan juga bahwa cicilan utang yang harus dibayarkan setiap bulan, tidak melebihi 35 persen dari penghasilan Anda.

Bila Anda memutuskan untuk membeli rumah secara kredit, tempatilah rumah tersebut agar rumah baru yang Anda beli menjadi lebih terawat. Pengeluaran kos bisa dialihkan ke cicilan rumah.

Baca juga: Ini 3 Hal Masalah Utama Masyarakat saat Membeli Asuransi

Halaman:
Sumber Lifepal
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com