Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tips Perencanaan Keuangan bagi Keluarga Berpenghasilan Rp 5 Juta

Kompas.com - 08/11/2020, 10:25 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Lifepal

3. Tambah penghasilan bulanan Anda

Patut diketahui, jika Anda merasa sulit mengerem pengeluaran maka ada baiknya untuk menambah penghasilan agar potensi surplus nilai kas bersih Anda menjadi lebih tinggi. Ada dua cara menambah penghasilan bulanan yang harus Anda ketahui.

Pertama tentu saja dengan cara pasif yaitu berinvestasi di instrumen pendapatan tetap lewat setoran dana lump sum (sekali bayar) dalam jumlah besar. Akan tetapi, hal ini tentu bisa mengurangi aset lancar (tabungan, kas, dan setara kas yang dimiliki).

Bila Anda memiliki dana menganggur yang cukup besar di tabungan Anda, sebut saja di atas 30 persen dari kekayaan bersih, maka tidak ada salahnya untuk mengalokasikan 10 persen dari dana tersebut ke instrumen deposito atau surat utang negara.

Namun jika tidak ada, maka prioritaskan untuk mencari kerja sampingan atau membuka usaha kecil yang perputaran uangnya cepat.

Jika nantinya Anda berhasil memiliki tambahan penghasilan sebesar 5 persen atau 10 persen dari penghasilan tetap bulanan Anda, maka alokasikan saja dana tersebut untuk memenuhi
kebutuhan tabungan, investasi, atau asuransi.

Baca juga: Menuju Pemulihan, Ekonomi RI Tahun 2021 Diprediksi 4,3 Persen

4. Pastikan besaran tabungan dan investasi minimal 10 petsen dari pemasukan

Nilai rasio menabung (saving ratio) yang ideal dalam perencanaan keuangan adalah 10 persen dari total pemasukan bulanan. Bila pemasukan Anda adalah Rp 5 juta, maka usahakan agar besaran tabungan Anda minimal Rp 500 ribu. Lebih dari itu tentu akan sangat baik.

Meski demikian, Anda harus memastikan juga agar penempatan dana sebesar Rp 500 ribu yang Anda investasikan, penempatannya sudah benar. Berikut adalah deretan prioritas keuangan yang harus Anda capai dalam waktu dekat.

Tabungan dana darurat

Dana darurat adalah dana yang berguna untuk meng-cover biaya hidup kita di saat kita kehilangan pendapatan. Dana darurat menjadi kebutuhan proteksi keuangan pertama bagi siapapun, baik yang sudah menikah atau belum.

Dari total pengeluaran Anda di metode zero budgeting yang sebesar Rp 5 juta, Anda bisa mendata pengeluaran mana yang sifatnya “wajib dipenuhi” untuk dipenuhi setiap bulan.

Anda pun bisa mencoret tiga jenis pengeluaran yang sifatnya belum menjadi prioritas saat Anda kehilangan penghasilan, pengeluaran itu adalah investasi dan tabungan, nafkah istri, dan hiburan.

Baca juga: Mengintip Kekayaan Kapolri Idham Aziz

Dengan mencoret tiga pengeluaran tersebut, maka jumlah pengeluaran wajib Anda dalam sebulan adalah Rp 3.450.000.

Mengingat Anda adalah seorang yang berkeluarga, maka ada baiknya untuk menyediakan dana darurat sebesar enam kali pengeluaran bulanan yaitu
Rp 3,45 juta x 6 bulan = Rp 20.700.000.

Halaman:
Sumber Lifepal
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com