Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Uang Raib di Bank, Ini 3 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Antisipasi

Kompas.com - 08/11/2020, 13:45 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus raibnya uang nasabah yang disimpan di perbankan bukan sekali terjadi. Teranyar, atlet e-sport atau gamers Winda Earl mengalami kejadian serupa di salah satu bank.

Tentu, masalah ini sangat menyesakkan lantaran tabungan yang hilang terjadi bukan karena kelalaian kita atau pembobolan dari orang lain, melainkan petugas bank itu sendiri.

Meski pihak bank pasti menjunjung tinggi keamanan dana dan menjaga kepercayaan nasabahnya, bukan tidak mungkin pembobolan atas oknum bank tidak bisa terjadi.

Baca juga: Daftar BUMN yang Akan Disuntik Uang Rakyat Rp 42,38 Triliun

"Mereka sendiri tidak bisa memastikan 100 persen tidak ada pegawainya yang nakal dan menjadi oknum, dan kita sendiri juga tidak bisa menghindari pembobolan tersebut para oknum bisa mengakses dengan segala cara," kata Perencana Keuangan Andi Nugroho kepada Kompas.com, Minggu (8/11/2020).

Namun, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk meminimalisir pembobolan atas akun kita. Cara-cara tersebut antara lain.

1. Jaga kerahasiaan PIN

PIN menjadi salah satu cara mencegah pembobolan yang paling krusial. Pihak bank kerap mengimbau nasabahnya untuk tidak membagikan PIN ATM kepada siapapun, bahkan orang terdekatmu sekalipun.

Bahkan, PIN dilarang kamu sebutkan kepada pihak bank sekalipun.

"Jangan pernah membagikan PIN ATM/user ID, password, dan PIN transaksi mobile banking/internet banking ke sembarang orang, meskipun mengaku dari pihak bank," ucap Andi.

2. Cek saldo secara berkala

Bagi kamu pemilik rekening tabungan, usahakan untuk mengecek saldo secara berkala. Caranya bisa dilakukan dengan print buku tabunganmu atau cek saldo, paling tidak sebulan sekali.

Baca juga: Pengusaha Ritel Mengeluh Tak Bisa Akses Pinjaman Murah di Bank

Dengan begitu, aktifitas mencurigakan atau hal janggal lainnya di rekeningmu bisa segera diketahui dan melaporkannya baik ke pihak bank maupun kepolisian.

Apalagi bila uangmu bukan nominal kecil, pemantauan harus terus dilakukan secara ekstra, bukan hanya mengandalkan print out rekening koran.

"Sebaiknya pemantauan rekening jangan hanya mengandalkan print out rekening koran, tapi juga punya akses untuk mengecek langsung rekening kita via mobile/internet banking," saran Andi.

3. Pisah tabungan

Bila dalam berinvestasi kamu harus mendiversifikan portofolio untuk memperkecil risiko, begitupun dengan tabungan.

Untuk mencegah pembobolan, pecah akun rekeningmu menjadi beberapa rekening. Dengan begitu, kamu masih memiliki dana yang lain bila danamu di salah satu rekening disalahgunakan.

"Sebaiknya pecah tabungan kita menjadi beberapa akun rekening, bahkan kalo perlu di beberapa bank sebagai bentuk pemecahan risiko," pungkas Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com