JAKARTA, KOMPAS.com - Terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-46 diproyeksi akan berdampak terhadap perubahan peta perekonomian dunia. Salah satunya adalah terkait perdagangan energi fosil.
Pasalnya, selama masa kampanye, Biden konsisten mengedepankan program pengurangan penggunaan energi fosil yang tidak ramah lingkungan.
Lantas, apakah hal tersebut akan mengganggu kinerja ekspor komoditas batubara hingga minyak dan gas RI ke Negeri Paman Sam itu?
Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi menilai, terpilihnya Joe Biden sebagai orang nomor 1 AS tidak akan terlalu banyak berpengaruh terhadap ekspor migas nasional.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), selama ini tujuan utama ekspor migas Indonesia adalah negara-negara yang berada di kawasan Asia, khususnya Asia Tenggara.
"Terkait prospek ekspor kita di masa Biden yang jauh lebih bernuansa environmentalist, saya rasa tidak akan jadi masalah. Karena memang selama ini ekspor migas kita kesana cukup terbatas," tuturnya kepada Kompas.com, Senin (9/11/2020).
Lebih lanjut, Fithra menilai, saat ini pemerintah perlu fokus untuk meningkatkan ekspor non migas ke negeri adidaya itu.
Sebab, meskipun Joe Biden terplilih sebagai presiden, kebijakan Donald Trump yang akan menggantikan China sebagai negara utama importir diproyeksi tetap dilanjutkan.
"Karena selama pandemi telah terjadi switching behaviour dari AS, merelokasi impor bahan baku dari tempat-tempat selain China. Kita lihat juga Indonesia sebagai negara yang mendapatkan peluang tersebut," ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.