Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Terpilih Jadi Presiden, Bagaimana Nasib Perjanjian Dagang RI-AS di Era Trump?

Kompas.com - 10/11/2020, 06:40 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia beberapa waktu lalu mendapatkan perpanjangan fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) atau fasilitas bea masuk terhadap produk impor dari Pemerintah Amerika Serikat (AS).

Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia yang mendapatkan fasilitas penunjang volume perdagangan antar kedua negara itu.

Rencananya, setelah mendapat perpanjangan GSP, Indonesia akan menaikkan status perdagangan denga AS menjadi Limited Trade Deal (LTD). Tujuannya untuk meningkat perdagangan hingga 60 miliar dollar AS pada 2024.

Baca juga: AS Perpanjang Fasilitas GSP RI, Luhut Optimis Kinerja Ekspor Meningkat

Setelah terpilihnya Joe Biden sebagai pengganti Donald Trump dari posisi Presiden AS, bagaimana nasib kesepakatan tersebut?

Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi meyakini, Indonesia masih akan dapat menikmati fasilitas GSP dari AS, sebab perjanjian tersebut telah diteken.

"Fasilitas GSP sudah berhasil diperpanjang," katanya kepada Kompas.com, Senin (9/11/2020).

Kendati demikian, Fithra menilai pemerintah nantinya akan memulai kembali pembahasan kerja sama dengan Pemerintah AS di bawah kepemimpinan Biden dari awal.

"Dengan Biden kerugiannya adalah, diskusi yang kita mulai di zaman Trump akan kita mulai lagi," katanya.

Meski demikian dia menilai, hal tersebut tak akan berpengaruh banyak terhadap kerja sama yang telah terjalin antar kedua negara.

Sebab, AS saat ini tengah fokus merelokasi pabrik yang berada di China ke negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara.

"Fokus dari pandemi adalah merelokasi industri dari China pindah ke tempat-tempat alternatif, salah satunya ASEAN. Dan tentunya, negara salah satu yang paling signifikan adalah Indonesia," ucapnya.

Baca juga: Negosiasi Kesepakatan GSP Indonesia-AS Alot 2,5 Tahun, Ini Alasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com