JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian berupaya untuk terus menjaga aktivitas sektor industri manufaktur tetap berjalan selama masa pandemi Covid-19 agar mencegah banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) para pekerja atau buruh.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengemukakan, pihaknya selama ini aktif mengawal realisasi penanaman modal dari sektor industri. Pasalnya, hal ini akan membawa dampak luas bagi perekonomian nasional. Salah satunya, penguatan struktur manufaktur di dalam negeri sehingga memacu daya saing hingga kancah global.
"Selain itu, multiplier effect lain dari investasi sektor industri yang masuk adalah penyerapan tenaga kerja yang banyak. Jadi, artinya investasi merupakan salah satu kunci untuk mencegah PHK,” katanya melalui keterangan tertulis, Selasa (10/11/2020).
Baca juga: Erick Thohir Beri Beasiswa untuk 2.200 Putra-Putri dari Anggota Polri/TNI
Berdasarkan data Kemenperin sepanjang Januari-September 2020, sektor industri menggelontorkan dananya di Indonesia mencapai Rp 201,9 triliun atau berkontribusi 33 persen dari total nilai investasi nasional sebesar Rp 611,6 triliun.
Penanaman modal di sektor industri selama 9 bulan tersebut meningkat apabila dibandingkan periode yang sama di tahun 2019 sekitar Rp 147,3 triliun.
Adapun subsektor yang berkontribusi terbesar pada devisa sepanjang Januari-September 2020, yakni dari industri logam, mesin dan elektronik yang menembus Rp 77,8 triliun. Berikutnya, industri makanan sebesar Rp 40,5 triliun serta industri kimia dan farmasi berkisar Rp 35,6 triliun.
Selain itu, hasil Purchasing Managers’ Index (PMI) dinilai menunjukkan kepercayaan. Hasil survei yang dirilis oleh IHS Markit, PMI manufaktur Indonesia bulan Oktober menembus level 47,8 atau naik dibanding capaian pada September yang menempati posisi 47,2.
Agus mengatakan pihaknya akan terus menjaga momentum kinerja kuartal III-2020 agar bisa membaik hingga akhir tahun. Diharapkan, laju pertumbuhan lapangan usaha sektor manufaktur dapat berada di zona hijau pada kuartal IV 2020.
“Peningkatan konsumsi masyarakat dan kedisiplinan masyarakat menjaga protokol kesehatan juga menjadi kunci,” pungkasnya.
Baca juga: Kemnaker Minta Layanan BPJS Ketenagakerjaan Lebih Mudah Diakses
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.