Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Dari Data-data yang Ada, Kita Sudah Mulai Bangkit dari Resesi

Kompas.com - 10/11/2020, 18:23 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan, perekonomian Indonesia sudah menunjukan perbaikan meski tengah memasuki zona resesi.

Menurut dia, pemulihan ekonomi sudah terefleksikan dari realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal III tahun ini.

Meskipun pada periode Juli hingga September lalu pertumbuhan ekonomi masih terkontraksi 3,49 persen, realisasi tersebut masih lebih baik dibanding kuartal sebelumnya yang tumbuh negatif 5,32 persen.

"Kita sekarang sudah mulai (membaik), dari kontraksi 5,32 persen (kuartal II-2020), sekarang di 3,49 persen (kuartal III 2020). Dan saya kira itu dari data-data yang ada kita sudah mulai bangkit dari resesi ini," ujar Luhut dalam acara peluncuran Grab Tech Center secara virtual, Selasa (10/11/2020).

Baca juga: Ini Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional

Pada kuartal-kuartal selanjutnya, perekonomian Indonesia diproyeksi Luhut akan mengalami pemulihan yang jauh lebih cepat.

"Kita sadari data yang ditunjukan tadi pagi, semua menunjukan angka-angka yang baik," kata Luhut.

Luhut menjelaskan, proyeksi tersebut didukung oleh penanganan Covid-19 yang diklaim telah membaik dalam beberapa waktu terakhir.

"Penanganan Covid-19 saya kira masih berjalan cukup bagus dan saya berharap ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi kita di mulai sekarang ini," ujar dia.

Senada dengan Luhut, beberapa waktu lalu, Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Pieter Abdullah mengatakan, sinyal pemulihan ekonomi sudah mulai terlihat.

Hal tersebut terefleksikan dengan mulai membaiknya pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebagai indikator pertumbuhan ekonomi.

"Hal positif yang kita ambil dari pertumbuhan ekonomi pada triwulan 3 adalah adanya perbaikan dibandingkan triwulan 2," ujar Pieter kepada Kompas.com, Kamis (5/11/2020).

Menurutnya, perbaikan kinerja perekonomian akan terus berlanjut hingga kuartal terakhir tahun ini.

"Pertumbuhan ini akan ditentukan oleh kondisi, kebijakan saat ini dan kedepannya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com