Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Kendal Mampu Tingkatkan Taraf Hidup lewat Produksi Minyak Esensial

Kompas.com - 10/11/2020, 19:48 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Kedua, warga yang sudah bisa melakukan penyulingan menjual produksi minyak esensialnya kepada Nares. Serta ketiga, warga yang tidak memiliki lahan maka menjadi pekerja dalam proses pembuatan minyak esensial.

"Mereka sangat antusias, semangat untuk produksinya bisa lebih meningkat dan kualitasnya lebih unggul lagi. Karena memang mereka sudah rasakan betul manfaat dari yang mereka lakukan itu," jelasnya.

Khafidz bilang, jika dahulu masyarakat desa hanya bergantung pada pertanian biasa, pendapatannya cuma sebesar Rp 750.000-Rp 1 juta per bulan. Padahal kebutuhan hidup mereka berkisar Rp 1,4 juta-Rp 1,5 juta per bulan atau Rp 40.000 per hari.

Baca juga: Astra Kembangkan 750 Desa Binaan di Seluruh Indonesia

"Jadi masih sangat-sangat kurang, dengan kondisi perekonomian seperti itu mereka bisa dikatakan masih berada di bawah garsis kemiskinan," tambahnya.

Namun sejak warga desa beralih memproduksi minyak esensial dari cengkih dan sereh wangi, pendapatannya meningkat jadi sekitar Rp 2 juta-Rp 5 juta per bulan. Rata-rata naik hingga empat kali lipat.

Kondisi finansial yang membaik bahkan berdampak lain pada kehidupan sosial dan pendidikan masyarakat desa. Menurut Khafidz, keluarga para petani menjadi lebih harmonis karena tidak tertekan masalah ekonomi.

"Peningkatan pendapatan memberikan dampak keharmonisan keluarga. Hal lain yang enggak bisa diukur dengan nilai dari kesejahteraan adalah senyum para petani," kata dia.

Di sisi lain, masyarakat pun semakin terbuka akan pentingnya pendidikan setinggi mungkin untuk peningkatan taraf hidup. Lantaran, kebanyakan penduduk desa merupakan lulusan sekolah dasar (SD).

"Harapannya mereka sebagai orang tua yang dulunya bahkan enggak lulus SD, sekarang mereka ingin anaknya harus ke jenjang kuliah," ungkap Khafidz.

Peran Astra Membina Warga Desa

Kisah Khafidz dengan warga desa di Kabupaten Kendal tak lepas pula dari peran Astra yang berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Lantaran wilayah tersebut menjadi salah satu Desa Sejahtera Astra (DSA).

Sejak membina DSA di Kendal pada Juli 2019 hingga saat ini, Astra terus memotivasi dan membina masyarakat di sana untuk menanam serai wangi, mengumpulkan daun cengkih, sekaligus mengolah bahan baku dari minyak esensial.

Perusahaan melalui program DSA memberikan dukungan berupa fasilitas mesin pengolahan bahan baku minyak esensial, pendampingan, dan pembinaan kepada masyarakat desa.

Astra memberikan edukasi mengenai cara memproduksi minyak esensial, mulai dari metode pengeringan bahan baku, pengetahuan soal bahan baku seperti apa yang siap diolah melalui mesin penyulingan, hingga tentang cara pengolahannya.

Tak berhenti di situ, Astra juga memberikan pelatihan kewirausahaan dan keterampilan non-teknis (soft skill pada masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada minyak esensial.

Hal itu dilakukan dengan pelatihan pembuatan laporan keuangan, pelatihan membuat foto produk, manajemen UMKM, desain produk dan pengemasan, hingga promosi produk, dan lainnya.

Baca juga: Gerakan Semangat Kurangi Plastik Astra Kumpulkan 47 Ton Sampah Plastik

Alhasil, kini produk minyak esensial yang dihasilkan oleh produsen-produsen di DSA Kendal sudah mengikuti standar pengolahan industri.

Suyanti, salah satu warga dari Desa Ngargosari, Kabupaten Kendal pun mengakui merasakan dampak positif dari pelatihan dan pendampingan dari Astra. Pendapatan suaminya yang dulu sangat pas-pasan, kini meningkat jauh setelah beralih ke produksi minyak esensial.

“Dulu suami saya jarang pulang ke rumah karena harus bekerja sebagai buruh bangunan yang pendapatannya tidak seberapa. Sekarang setelah ikut bekerja mengolah minyak atsiri, setiap hari bisa pulang ke rumah, dekat dengan keluarga, dan tentunya pendapatan jauh meningkat tiga sampai empat kali lipat,” ujar Suyanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com