Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unilever: Penjualan Es Krim hingga Deodoran Turun Selama Pandemi Covid-19

Kompas.com - 11/11/2020, 12:23 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur Unilever Indonesia, Hemant Bakshi mengatakan, ada beberapa produk Unilever yang mengalami penurunan penjualan di masa pandemi Covid-19.

Beberapa di antaranya adalah es krim, layanan makanan, hingga produk deodoran.

"(Penjualan) es krim (di masa pandemi) ini mengalami tantangan, dan produk seperti deodoran juga mengalami penurunan dan perlambatan," kata Hemant dalam bincang eksklusif secara virtual, Rabu (11/10/2020).

Baca juga: Unilever Indonesia Buka Peluang Akuisisi Brand Baru di Tengah Pandemi

Hemant menuturkan, turunnya penjualan produk berkategori makanan tersebut disebabkan oleh terbatasnya pergerakan masyarakat dan cemasnya masyarakat pergi ke luar rumah.

Apalagi, konsumsi es krim di rumah masih lebih rendah dibanding konsumsi es krim di ruang publik.

Bahkan, penjualan es krim terlihat sudah menurun sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pertama pada April lalu.

Sayang, Hemant tak menyebut besarnya penurunan.

"Kalau orang-orang tidak ke luar (rumah) tentunya tidak mengonsumsi es krim. Banyak anak-anak mengonsumsi es krim (ketika pergi) ke taman bermain, mall, atau kedai kopi," sebut Hemant.

Namun dia yakin, konsumsi ini akan pulih seiring dengan pulihnya kecemasan masyarakat dan cara seluruh stakeholder menangani pandemi Covid-19.

Sebab, bagaimana pun, pandemi Covid-19 memang menjadi tantangan bagi dunia bisnis.

Ekonomi Indonesia yang tengah masuk dalam resesi pun membutuhkan waktu untuk bisa bangkit kembali.

Baca juga: Unilever Telah Naikkan Harga Produk Sejak Awal Tahun, Ini Alasannya

Pemulihan ini tergantung dari berapa lama suatu negara bisa ke luar dari krisis kesehatan.

Adapun untuk memastikan penjualan produk tetap terjaga, Unilever menyiapkan portofolio produk yang diarahkan untuk beragam segmen.

"Beberapa kuartal ke depan tentunya akan sulit dari segi ekonomi. Jadi fokus kita adalah memastikan bisnis tumbuh lebih pesat daripada market, karena kita yakin bahwa perusahaan besar dan kuat sedikit banyak menjalani peran di masa ini," pungkas Hemant.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com