Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mundur dari Presdir Unilever, Ini Pesan Hemant Bakshi ke Penggantinya

Kompas.com - 11/11/2020, 15:56 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur Unilever Indonesia Hemant Bakshi undur diri dari kursi nomor satu di Unilever Indonesia. Hemant bakal pindah ke Singapura pekan depan.

Menurut manajemen, Hemant akan menjadi pimpinan divisi global di Unilever dengan ruang lingkup supervisi termasuk Indonesia. Sosoknya digantikan dengan Ira Noviarti, yang sempat menduduki jabatan sebagai Direktur Beauty dan Personal Care Perseroan.

Kepada Ira, Hemant memberikan pesan untuk melanjutkan bisnis sustainable living, sesuai misi dan tujuan Unilever.

Hemant bilang, keberlanjutan membuat Unilever jadi brand positif, sehingga mempunyai dampak positif bagi masyarakat.

"Secara internal kita punya visi dan misi untuk mendapatkan cinta dan respect dari semua orang di Indonesia. Inilah yang menjadi panduan kita. Kita pastikan Bu Ira akan juga memainkan peran tersebut dan membawa bisnis ke tingkat yang lebih baik," kata Hemant dalam bincang eksklusif secara virtual, Rabu (11/10/2020).

Baca juga: Unilever Indonesia Buka Peluang Akuisisi Brand Baru di Tengah Pandemi

Hemant mengaku, dia belajar banyak budaya orang Indonesia selama 6 tahun menjadi Presdir Unilever di Indonesia. Pemahaman budaya lokal menjadi gaya tersendiri bagi Hemant dalam memimpin bisnis di segmen konsumer ini.

"Dan saya kira beliau (Bu Ira) akan membawa gayanya sendiri supaya membuat bisnis perusahaan menjadi lebih kuat dan lebih baik," tuturnya.

Adapun selama 6 tahun kepemimpinannya, Hemant fokus pada 3 area, yakni memastikan bisnis punya tujuan mulia, future fit, dan bisa membangun kepemimpinan. Dia mengaku cukup puas dengan progres yang dibuat dalam 3 hal tersebut.

Meski tak dipungkirinya, ada juga jatuh bangun dalam memimpin perusahaan multinasional ini. Dia sudah melihat banyak tantangan baik untuk hubungan bisnis maupun secara pribadi.

Apalagi terjadi pandemi Covid-19 dalam 9 bulan terakhir. Hemant bukan hanya mengkhawatirkan orang-orang, tapi juga masa depan bisnis dan tim-nya.

"Ini masa yang sangat menantang bagi kita. Saya merasa cukup puas, mungkin senang bukan kata yang tepat, tapi puas karena kita bisa menghadapi tantangan itu cukup bagus, cukup kuat meski pandemi ini belum selesai," ucap Hemant.

Sebagai informasi, Hemant Bakshi sendiri telah menjadi orang nomor satu Unilever Indonesia 2014.

Sementara itu, Ira Noviarti tercatat telah menduduki sederet posisi pimpinan senior di Indonesia dan Asia Tenggara, termasuk Direktur Ice Cream dan Media and Consumer Market Insight di Unilever sejak 2010 hingga tahun 2015.

Ira juga sempat menjabat sebagai Managing Director untuk Unilever Foods Solutions South East Asia tahun 2015 hingga tahun 2017 dan jabatan terakhirnya, Beauty and Personal Care Director sejak 2017 hingga tahun 2020, menaungi brand terdepan perusahaan seperti Lifebuoy dan Pepsodent.

Baca juga: Unilever: Penjualan Es Krim hingga Deodoran Turun Selama Pandemi Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com