Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tips Mengatur Uang Ketika Terkena PHK

Kompas.com - 11/11/2020, 16:46 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mewabahnya pandemi Covid-19 membuat semua sektor di Indonesia babak belur.

Banyak perusahaan yang harus memecat karyawannya lantaran tidak sanggup untuk membayar gajinya.

Badan Pusat Statistik (BPS) pun telah melaporkan, jumlah pengangguran periode Agustus 2020 mengalami peningkatan sebanyak 2,67 juta orang.

Baca juga: Pertamina Tegaskan Tak Ada Penarikan Tabung Gas Elpiji 12 Kg, Tapi...

Dengan demikian, jumlah angkatan kerja di Indonesia yang menganggur menjadi sebesar 9,77 juta orang.

Lalu, bagaimana cara mengatur keuangan ketika Anda dipecat dari perusahaan tempat Anda bekerja?

Founder dan Lead Financial Trainer QM Financial, Ligwina Hananto mengatakan, saat kena PHK, otomatis akan mendapatkan pesangon.

Idealnya, pesangon itu digunakan terlebih dahulu untuk melunasi utang.

"Bayar dahulu utang-utang yang harus dilunasi. Terutama yang konsumtif dan jangka pendek seperti pinjaman online atau barang tertentu di rumah, bukan utang seperti KPR yang tenornya lebih panjang," ujar Ligwina saat jumpa pers virtual, Senin (9/11/2020).

Lalu langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengecek arus kas (cashflow) yang tersisa, apakah cukup untuk jangka panjang atau tidak.

Sebab, apabila cashflow mengalami gangguan, bisa diatasi segera.

"Apalagi pandemi seperti ini, belum tahu kapan akan berakhir. Jadi ketika kita tahu arus kas kita bermasalah, bisa segera kita atasi," ucap Ligwina.

Langkah ketiga adalah menyiapkan dana darurat.

Besaran dana darurat pun, kata dia, sejatinya berbeda-beda.

Baca juga: Alibaba Cetak Rekor Baru di Harbolnas Harga Saham Malah Merosot, Kok Bisa?

Apabila masih lajang atau tidak memiliki tanggungan, dana darurat idealnya sebanyak 4 kali lipat dari jumlah pengeluaran selama sebulan.

Apabila sudah berkeluarga dan memiliki anak, harus setara minimal 12 kali lipat dari pengeluaran sebulan.

Setelah memastikan dana darurat aman, yang harus dipikirkan selanjutnya adalah kebutuhan untuk asuransi.

Sebab, setelah PHK terjadi, fasilitas asuransi dari kantor akan dicabut.

"Setelah itu, barulah mulai memutuskan membuka usaha. Kalau ditanya tips usaha seputar pandemi bagaimana, jawabannya adalah mulai aja dulu, jangan banyak omong. Karena kalau enggak mulai dan cuma ngomong doang, sama saja," ungkap Ligwina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com