Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Korsel hingga China, Menkop Teten: UMKM RI Perlu Rambah Produk Teknologi

Kompas.com - 11/11/2020, 19:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menilai, pelaku UMKM Indonesia sudah harus merambah produk teknologi.

Menurut Tetan, saat ini pelaku UMKM sebagian besar hanya berfokus pada produk konsumsi.

Padahal, kata dia, berkaca pada Korea Selatan (Korsel), Jepang, dan China, perekonomian ketiga negara tersebut terdorong oleh para pelaku UMKM-nya yang sudah banyak merambah produk teknologi.

"Kalau kita kan masih produk konsumsi, dan saya kira saat ini kita harus mulai masuk ke teknologi," ujar dia dalam acara virtual Hari Ritel Nasional, Rabu (11/11/2020).

Baca juga: Luncurkan Tech Center, Grab Godok Teknologi untuk UMKM

Keberhasilan Korsel, Jepang, dan China juga nampak dari tingkat ekspornya cukup tinggi dan menjadi bagi dari rantai pasok global.

Oleh sebab itu, Teten menilai penting untuk mempersiapkan UMKM Indonesia agar mampu berkontribusi pada rantai pasok yang ada, yaitu dengan mulai beralih ke produk-produk teknologi.

Ia mengatakan, untuk mencapai peningkatan kualitas UMKM Indonesia, pemerintah memang tengah menyiapkan sejumlah strategi. Hal itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta peran UMKM semakin ditingkatkan pada ekonomi nasional.

Menurut dia, perumusan strategi tersebut dilakukan bersama para menteri ekonomi lainnya, diantaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.

"Presiden menyampaikan perlunya pengarusutamaan UMKM dalam pembangunan ekonomi nasional dan kami diminta meredesain seluruh program dan kebijakan," tutup Teten.

Sebagai gambaran, kontribusi UMKM pada perekonomian Korsel tercermin dari 90 persen atau sebanyak 3,5 juta perusahaan di Negeri Gingseng tersebut merupakan sektor UMKM.

Sektor UMKM Korsel juga menyerap 87,4 persen tenaga kerja. Namun angka itu lebih rendah dari UMKM di Indonesia yang menyerap sekitar 97 persen tenaga kerja.

Sementara UMKM Korsel tercatat berkontribusi 40 persen pada ekspor negara tersebut. Jauh lebih tinggi dibandingkan kontribusi UMKM Indonesia yang masih sebesar 14 persen terhadap kinerja ekspor nasional.

Baca juga: Teten: Banyak Barang Impor yang Bisa Diproduksi UMKM Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com