Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Sebut Kemenangan Joe Biden Beri Optimisme di Pasar Keuangan

Kompas.com - 12/11/2020, 18:00 WIB
Mutia Fauzia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menilai sentimen kemenangan Joe Biden pada Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) memberi opitmisme di pasar.

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan optimisme tersebut terlihat dari ketidakstabilan atau volatilitas di pasar global yang menurun. Di sisi lain, terjadi arus modal masuk ke dalam negeri sebesar Rp 10 triliun dalam waktu tiga hari per Senin (9/11/2020) lalu.

"Memang sekarang (kemenangan Biden) memberi optimisme di pasar, melihat perkembangan sampai hari ini. Meski terjadi dispute keputusan election," ujar Dody ketika melakukan rapat dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (12/11/2020).

"Namun volatilitas global sudah menurun, inflow dalam tiga hari terakhir, net inflow Rp 10 triliun ekuivalen hanya dalam tiga hari," sambung dia.

Baca juga: Penguatan Rupiah Diprediksi Bertahan hingga Awal Tahun 2021

Dody menjelaskan, arus modal masuk tersebut terdiri baik dari instrumen saham maupun instrumen Surat Utang Berharga (SBN).

Di sisi lain, stabilitas pasar keuangan juga didukung oleh statemen Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) yang menyatakan tren suku bunga ke depan akan tetap rendah.

"Sehingga potensi inflow masih akan besar, dengan asumsi penyelesai dispite dan kasus Covid-19) membaik," ujar dia.

Dengan tren suku bunga rendah tersebut, otoritas moneter bakal melakukan pengelolangan cadangan devisa dengan kombinasi beragam instrumen, baik dalam mata uang, instrumen surat berharga, serta kombinasi outlook risiko ke depan.

Sebagai informasi, terjadi beragam konflik di Amerika Serikat terkait kemenangan Joe Biden.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan para sekutunya telah berulang kali membuat klaim tidak berdasar bahwa pemilu AS telah rusak karena telah dicurangi.

Baca juga: Gojek: Nilai Transaksi di Aplikasi Capai Rp 170 Triliun

Jaksa Agung William Barr dan Pemimpin Mayoritas Partai Republik di Senat AS Mitch McConnell telah mengisyaratkan bahwa mereka mendukung hak Trump untuk mengajukan gugatan hukum atas hasil tersebut di beberapa negara bagian, termasuk Pennsylvania.

Pada Senin (9/11/2020), Barr memerintahkan jaksa penuntut federal untuk menyelidiki dugaan penyimpangan pemilu. Perintah itu justru memicu pengunduran diri seorang jaksa penuntut senior di Kementerian Kehakiman AS.

Di sisi lain, tim transisi Joe Biden menghadapi pemblokiran Administrasi Layanan Umum (GSA).

GSA menolak menandatangai dokumen pelepasan dana federal yang dialokasikan untuk presiden yang akan datang. Kepala Administrasi Layanan Umum (GSA) Emily Murphy mengatakan melalui juru bicara GSA Pamela Pennington berdalih pihaknya tidak bisa menandatangani dokumen tersebut karena hasil pemilihan umum belum resmi keluar.

“Suatu kepastian belum dibuat. Administrator akan terus mematuhi dan memenuhi semua persyaratan di bawah hukum,” kata Pennington sebagaimana dilansir The Independent, Senin (10/11/2020).

Baca juga: Alfamart Kini Punya 1.000 Gerai di Filipina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com