Agar Tetap Produktif Selama WFH, Ini Tipsnya

Dengan demikian, jadwal kerja yang detil menjadi salah satu pegangan yang harus dipatuhi, agar antara aktivitas kerja dan nonkerja dapat terlaksana.

Ketiga, buat area khusus bekerja

Menurut Maharsi, ini menjadi salah satu faktor yang penting dalam membentuk kebiasaan produktif di rumah.

Idealnya, bebas dari gangguan dan memenuhi prinsip ergonomi. Jika tidak memiliki ruangan khusus, upayakan tempat tersebut menunjang untuk fokus.

Baca juga: Saham-saham WFH Anjlok Setelah Ada Kabar Baik soal Vaksin Covid-19, Kok Bisa?

Hindari melakukan pekerjaan di tempat tidur atau tempat yang banyak orang berlalu-lalang.

Selain sulit untuk konsentrasi, hal ini membuat asosiasi antara rumah dan bekerja menjadi lemah.

Keempat, kenakan pakaian yang cukup apik

Memang, memakai daster atau sarung memang nyaman, namun bagi individu yang belum terbiasa bekerja secara produktif di rumah atau kurang disiplin dalam mengelola waktu, maka perilaku ini harus disingkirkan dulu.

Selain itu, dia menjelaskan, bekerja di rumah sama melelahkannya dengan bekerja di kantor, akibat tumpukan pekerjaan.

Salah satu kondisi yang acap kali terjadi adalah rapat via aplikasi video conference dengan durasi sangat lama atau melampaui jam kerja umumnya.

"Selain itu, kecenderungan kita melakukan tugas kantor dan rumah secara bersamaan turut menyebabkan keletihan. Hal ini diakibatkan karena tidak adanya work-life boundaries yang jelas. Jika berlangsung lama tentunya akan membuat individu merasa fatique hingga mengalami burnout," kata Maharsi.

Dampaknya, perilaku kerja produktif pun akan menurun apabila mengalami fatique.

Jika merasa jenuh dengan tugas kantor, dia menyarankan untuk melakukan aktivitas yang menurunkan ketegangan dengan beristirahat.

"Sesekali diperbolehkan sejenak do nothing atau alihkan ke kegiatan yang disukai, tentunya tidak berlama-lama dan segera kembali melaksanakan pekerjaan," kata Maharsi.