JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus raihnya uang Rp 22 miliar milik atlet e-Sport Winda Earl dan ibunya belakangan jadi sorotan.
Pasalnya, kasus serupa terjadi bukan cuma sekali atau dua kali.
Meski bank sudah dilengkapi dengan sistem kelola meliputi pengawasan ketat dan manajemen risiko yang baik, tetap ada risiko yang mengintai uang kita di mana pun.
Kasus Winda menjadi pelajaran berharga untuk kita agar lebih hati-hati. Pencegahan risiko berawal dari diri sendiri terlebih dahulu.
Baca juga: Kasus Winda Earl, Apa Saja yang Harus Dipahami Nasabah Perbankan?
Bagaimana pun, kadang kasus-kasus serupa berawal dari kelalaian kita.
Oleh karena itu, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengantisipasi atau setidaknya meminimalisir risiko yang muncul dari setiap tindaka terhadap uang atau aset lain Anda.
1. Semua ada risiko
Anda harus tahu betul bahwa setiap tindakan atau setiap institusi keuangan memiliki risiko.
Investasi atau menabung di bank juga memiliki risiko.
Perencana Keuangan Aidil Akbar mengatakan, setidaknya ada 3 risiko yang muncul bila Anda memilih untuk menyimpan uang di bank.
Selain oknum yang tidak bertanggung jawab, uang Anda akan tergerus inflasi.
Biasanya, perencana keuangan menyarankan pemilik dana untuk mendiversifikasikan aset, salah satunya dengan berinvestasi di samping menabung.
Instrumen emas bisa Anda pilih untuk menyimpan dana darurat karena risikonya yang kecil.
Lalu, risiko yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah oknum bank, sama seperti dalam kasus Winda Earl.
Baca juga: Soal Raibnya Tabungan Maybank, Hotman Paris Tantang Winda Earl Bertemu
Oknum tidak bertanggungjawab itu memiliki celah untuk menipu nasabah-nasabah bank.