Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai pada kkuartal III lalu pemerintah telah berhasil menggenjot anggaran belanja dan memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III meski masih negatif, yakni 3,49 persen, lebih baik dibanding kuartal II yang mencapai minus 5,32 persen.
Dia pun berharap pembalikan ekonomi yang sudah terlihat di kuartal III lalu bisa berlanjut di akhir tahun ini. Di samping itu, pemerintah juga mendorong percepatan realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
"Program PEN juga akan terus kita fokuskan, dan tidak hanya sekadar membelanjakan, tapi kami juga akan melihat dengan berbagai survei dampaknya dan tentu dari sisi targeting-nya," jelas dia.
Baca juga: Banyak Influencer yang Tak Punya NPWP?
Saat ini realisasi anggaran program PEN sudah Rp 383,01 triliun atau 55,1 persen dari pagu yang disediakan oleh pemerintah sebesar Rp 695,2 triliun. Menurut Sri Mulyani, penyerapan anggaran PEN mengalami akselerasi luar biasa di kuartal III, dan diharapkan bisa terus berlanjut.
Apabila dirinci, realisasi anggaran kesehatan sudah Rp 34,07 triliun atau 35 persen dari pagu, perlindungan sosial Rp 181,11 triliun atau 77,3 persen dari pagu, serta sektoral kementerian/lembaga dan pemda Rp 32,47 triliun atau 49,2 persen dari pagu.
Kemudian, untuk dukungan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terealisasi Rp 95,23 triliun atau 82,9 persen dari pagu, insentif usaha sebesar Rp 38,13 triliun atau 31,6 persen dari pagu, dan pembiayaan korporasi Rp 2,001 triliun atau 3,2 persen dari pagu. "Beberapa program baru akan tersalur pada November 2020, seperti subsidi bantuan gaji termin kedua," ujar dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap, pada kuartal IV ini pertumbuhan ekonomi bisa masuk jalur positif. Meski dirinya mengakui, pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV belum akan kembali seperti tren historis. Dirinya memperkirakan pada kuartal terakhir tahun ini kinerja perekonomian bisa tumbuh di kisaran minus 1 persen atau positif 0,6 persen.
"Kalau ini bisa dipertahankan, maka kita berharap kuartal IV pertumbuhannya bisa masuk jalur positif. Walaupun secara konservatif minus 1 persen atau positif 0,6 persen," ungkapnya.
Baca juga: RUU Minol Dibahas Lagi, Ini Tanggapan Industri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.