JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam beberapa hari terakhir, mencuat isu kalau Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menambah kepemilikan saham di PT Delta Djakarta Tbk. Belakangan kabar penambahan saham di perusahaan produsen bir Anker tersebut dibantah Pemprov DKI.
Isu saham Pemprov DKI di Delta Jakarta santer terdengar bersamaan dengan pembahasan RUU Larangan Minuman Beralkohol yang sedang berlangsung di Baleg DPR RI.
Lalu berapa sebenarnya saham Pemprov DKI di Delta Djakarta yang sudah dimulai sejak era Gubernur Ali Sadikin tersebut?
Dikutip dari laman resmi Delta Djakarta, Sabtu (14/11/2020), kepemilikan saham mayoritas perusahaan tersebut dikendalikan oleh San Miguel Malaysia Pte Ltd. San Miguel Malaysia terafiliasi dengan San Miguel Group yang merupakan konglomerasi bir asal Filiphina.
Baca juga: Saran Ekonom ke Anies Baswedan Agar UMP DKI 2021 Tak Membingungkan
San Miguel juga tercatat menjadi salah satu perusahaan pembuat minuman beralkohol terbesar di dunia. Pangsa pasar terbesarnya berada di China, Hong Kong, dan Filiphina.
Sementara Pemprov DKI Jakarta menguasai 26,25 persen saham atau yang terbesar kedua di Delta Djakarta. Saham sisanya dimiliki publik dengan persentase sebesar 15,42 persen.
Pada tahun 2017 silam atau saat masa Pilkada Pilgub DKI Jakarta, Anies Baswedan sempat menyatakan untuk melepas saham di Delta Djakarta dan menjadikannya sebagai salah satu janji kampanye jika terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Alasan Anies, pemerintah daerah dinilai kurang etis memiliki saham di perusahaan pembuat bir. Uang hasil penjualan saham bisa dialokasikan untuk membangun fasilitas publik dan memenuhi kebutuhan dasar warga.
Baca juga: Mendikbud hingga Gubernur DKI, Berapa Kekayaan Anies Baswedan?
"Dari sisi keuntungan juga tidak menguntungkan. Dari sisi kebutuhan warga, warga justru lebih membutuhkan air bersih daripada air minuman keras. Jadi dari air minuman keras untuk air minum, minuman keras untuk air bersih," ucap Anies, 24 Januari 2017.
Setelah terpilih, Anies bersama Sandiaga pernah mengumumkan kepastian pelepasan saham di Delta Djakarta pada 16 Mei 2018. Namun, hingga kini pelepasan tersebut belum direalisasikan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.