Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Orang Kaya Pemilik Rumah Sakit Mewah di Indonesia

Kompas.com - 16/11/2020, 07:43 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis fasilitas kesehatan terutama rumah sakit bisa dibilang merupakan bisnis yang tak ada matinya. Ini mengingat kesehatan adalah hal penting bagi semua orang dan semua kalangan.

Selama ada orang sakit, pasien rumah sakit akan terus berdatangan. Selain rumah sakit besar yang dimiliki pemerintah, banyak rumah sakit besar yang juga dimiliki para konglomerat.

Umumnya jaringan rumah sakit para miliarder tersebut merupakan kategori rumah sakit mewah. Selain mengejar keuntungan, mendirikan rumah sakit sering kali jadi ajang para konglomerat untuk tujuan amal atau membantu sesama.

Berikut ini daftar empat orang kaya pemilik rumah sakit mewah di Indonesia.

Baca juga: Deretan 5 Miliarder Pemilik Bank Swasta di Indonesia

1. Dato Sri Tahir

Dato Sri Tahir adalah pemilik dari Grup Mayapada. Ia merambah bisnis kesehatan dengan mendirikan RS Mayapada. Jaringan rumah sakit mewah ini tersebar di kawasan Jabodetabek.

Konglomerasi bisnis Mayapada tak membangun rumah sakit dari awal. Awalnya Mayapada mengakuisisi kepemilikan Honoris Hospital, sebuah rumah sakit yang berlokasi di Modern Land, Tangerang, lewat Mayapada Healtcare pada tahun 2008.

Dengan menggandeng National Healthcare Group (NHG) Singapore, pelayanan dan fasilitas kesehatan rumah sakit ini hampir menyamai sejumlah rumah sakit di Singapura. Itu sebabnya, pasien RS Mayapada banyak berasal dari kalangan menengah atas.

2. Boenjamin Setiawan

Tak banyak yang mengenal nama Boenjamin Setiawan. Namun, jika menyebut nama RS Mitra Keluarga, banyak publik Tanah Air yang cukup familiar. Jaringan rumah sakitnya sudah tersebar di beberapa kota di Indonesia.

Baca juga: 3 Pemilik Stasiun Televisi di Indonesia, Siapa Paling Kaya?

Pria yang akrab disapa dr Boen ini dicatat Forbes beberapa kali masuk daftar orang terkaya di Indonesia. Rumah sakit pertama Mitra Keluarga bermula pada 1989.

Ia juga merupakan pemilik dari Kalbe Farma, perusahaan farmasi swasta terbesar di Indonesia.
Baik Kalbe Farma maupun RS Mitra keluarga, keduanya merupakan perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

3. Mochtar Riady

Mochtar Riady merupakan pendiri Grup Lippo. Ia juga merupakan mertua dari Dato Sri Tahir. Pria asal Malang ini merambah bisnis rumah sakit lewat bendera Siloam Group yang kini juga sudah dikelola menjadi perusahaan terbuka, PT Siloam International Hospitals Tbk.

Di awal berdirinya, Mochtar Riady bekerja sama dengan Gleneagles, perusahaan jaringan rumah sakit di Singapura. Kedua belah pihak sepakat membangun RS Gleneagles di kawasan yang dikembangkan perusahaan properti Grup Lippo.

Baca juga: Ini Deretan Miliarder Paling Dermawan Versi Majalah Forbes

Belakangan, Gleneagles tak lagi melanjutkan kerja sama. Mochtar Riady lalu melanjutkan bisnis rumah sakit yang kemudian mengubah namanya menjadi RS Siloam. Hingga sekarang, rumah sakit ini terus berkembang dan kini sudah tersebar di puluhan kota di Indonesia.

4. Awaloedin

Awaloedin adalah pemilik saham dari jaringan rumah sakit Awal Bros. Ia mendirikan rumah sakit pertamanyatahun 1998 di Kota Pekanbaru, Riau. Saat itu, ia melihat banyak orang harus keluar dari Pekanbaru untuk berobat. 

Padahal, saat itu Pekanbaru sedang berkembang pesat karena banyaknya ladang minyak dan perkebunan sakit di sekitarnya. Jaringan rumah sakitnya terus berkembang. Pada 2006, ia kemudian berpartner dengan beberapa pihak dan membangun rumah sakit baru di Tangerang, Jakarta, dan Makassar.

Bahkan masih pada tahun yang sama, Saratoga Investama yang dimiliki Sandiaga Uno ikut menjadi investor di Awal Bros. Saat ini jumlahnya terus bertambah menjadi 15 rumah sakit.

Baca juga: Mengapa Dinar Kuwait Jadi Mata Uang Paling Mahal di Dunia?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com