Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporan Polisi "Penghinaan Komisaris BUMN" Stafsus Erick Thohir Bermula dari Grup WA

Kompas.com - 17/11/2020, 09:02 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - DPP Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) secara resmi melaporkan Stafsus Menteri BUMN Arya Sinulingg ke Mabes Polri. Laporan diterima dengan nomor LP/B/0647/XI/2020/Bareskrim tanggal 16 November 2020.

Ketua Umum DPP Pospera, Mustar Bona Ventura Manurung, mengatakan laporan ke polisi dilakukan atas dasar ucapan Arya Sinulingga yang dianggap menghina organisasi dan para anggota Pospera yang didapuk menjadi komisaris di sejumlah BUMN.

Menurut Bona Ventura, laporannya ke polisi bermula dari pernyataan Arya Sinulingga di sebuah percakapan Grup Whatsapp (WA). Di grup WA bernama "Membangun Negeri" itu, Arya disebut-sebut mengatakan kalau ada beberapa BUMN merugi karena komisarinya berasal dari Pospera.

Dikonfirmasi Bona, dalam grup WA tersebut, Arya Sinulingga mengomentari sebuah link berita yang dibagikan ke percakapan grup dengan menulis "Banyak perusahaan yang komisarisnya Pospera selama lima tahun pada rugi semua. Bikin pusing memang".

Baca juga: Profil Bona Ventura, Komisaris BUMN Pelapor Stafsus Erick ke Polisi

Pospera sendiri merupakan salah satu unsur relawan Jokowi di Pilpres 2014 dan Pilpres 2019. Saat ini, menurut Bona, ada tujuh orang kader Pospera yang ditugasi pemerintah sebagai komisaris BUMN.

Menurut Bona Ventura, pernyataan Arya Sinulingga di grup WA tersebut tak sesuai fakta. Nyatanya, BUMN yang menempatkan kader Pospera sebagai pengawasnya justru mencatatkan laba di laporan keuangannya.

Bona yang juga tercatat menjadi Komisaris BUMN PT Dahana (Persero) ini, tak merinci perusahaan-perusahaan negara mana saja yang komisarisnya berasal dari Pospera.

"Kenapa dia sampaikan tidak sesuai fakta. Ada 7 komisaris dari Pospera yang ditugaskan Presiden jadi komisaris BUMN. Faktanya laporan keuangan bagus tuh, bisa berikan dividen untuk negara," terang Bona kepada Kompas.com, Selasa (17/11/2020).

Baca juga: Daftar 17 Relawan Jokowi di Kursi Komisaris BUMN

Sebelum melontarkan pernyataan, kata Bona, seharusnya Arya mengecek dulu laporan keuangan BUMN-BUMN yang komisarisnya berasal dari Pospera.

"Lalu yang ditulis Arya Sinulingga (di grup WA) itu apa? Yang mana (BUMN yang rugi)? Dia kan Stafsus, juru bicara Kementerian BUMN. Jangan asal bicara dong," kata Bona lagi.

Ia melanjutkan, pernyataan Arya tak hanya menyerang organisasi, namun juga menyerang pribadi dan menimbulkan kegaduhan.

"Ini selain kemudian mencemarkan nama baik organisasi, secara tidak langsung pernyataan Arya membunuh karakter teman-teman yang mendapatkan penugasan di BUMN dong," ujar Bona Ventura.

Baca juga: Projo Desak Erick Thohir Perbanyak Komisaris BUMN dari Relawan Jokowi

Karena dianggap mencemarkan nama baik di media sosial, itulah sebabnya Pospera bulat untuk melaporkan Arya Sinulingga ke Mabes Polri.

"Bayangkan kalau misal saya komisaris BUMN, lalu dia tulis komisarisnya Pospera yang bikin BUMN rugi. Menurut saya, kalimat ini sangat tendensius, sangat tidak sesuai fakta," ungkap Bona.

Sebelumnya, Bona sudah meminta Arya Sinulingga meminta maaf secara terbuka. Namun tak ada tanggapan sama sekali dari Komisaris PT Inalum (Persero) tersebut. 

"Kita sudah minta 3 hari 2x24 jam agar Arya menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf atas pernyataannya. Tapi itu tidak diindahkan," kata Bona Ventura.

Baca juga: Dalam Sebulan, 3 Relawan Jokowi Diangkat Jadi Komisaris BUMN

Lantaran tidak ada itikad baik, lanjut Bona, pihaknya akhirnya terpaksa melaporkan Arya Sinulingga ke polisi. Laporan tak hanya ke Mabes Polri, namun juga ke 27 Polda di Indonesia. 

"Karena kita taat hukum, kita memahami hukum, maka kita lakukan pelaporan sesuai ketentuan hukum," kata Bona.

Laporan Bona Ventura tersebut merupakan buntut pernyataan Arya Sinulingga yang menyebut banyak komisaris dari Prospera yang ditempatkan di BUMN dan menjadi salah satu penyebab kerugian.

Seperti diketahui, selain dikenal sebagai juru bicara sekaligus Staf Khusus Menteri BUMN Erick Thohir, Arya juga dikenal sebagai salah satu relawan pemenangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019.

Baca juga: Sepak Terjang Kang Dede, Tim Medsos Jokowi yang Jadi Komisaris BUMN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com