Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta RCEP, Blok Perdagangan Terbesar di Dunia yang Mengecualikan AS

Kompas.com - 17/11/2020, 10:37 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Sumber BBC

Blok perdagangan bebas baru akan lebih besar daripada Perjanjian AS-Meksiko-Kanada dan Uni Eropa.

Ke depannya, RCEP diharapkan dapat menghapus berbagai tarif impor dalam waktu 20 tahun.

Ini juga mencakup ketentuan tentang kekayaan intelektual, telekomunikasi, layanan keuangan, e-commerce, dan layanan profesional.

Tapi mungkin saja aturan tarif baru tersebut bisa memiliki dampak terbesar, misalkan dari mana produk berasal.

Sudah banyak negara anggota yang memiliki perjanjian perdagangan bebas (FTA) satu sama lain, tetapi tentunya memiliki batasan yang tegas.

"FTA yang ada bisa sangat rumit untuk digunakan dibandingkan dengan RCEP," kata Deborah Elms dari Asian Trade Center.

Bisnis dengan rantai pasokan global mungkin menghadapi tarif bahkan dalam FTA karena produk mereka mengandung komponen yang dibuat di tempat lain.

Produk buatan Indonesia misalnya, yang mengandung suku cadang Australia, mungkin dikenakan tarif di tempat lain di zona perdagangan bebas Asean.

Baca juga: Meski Ada RCEP, Mendag Pastikan Tetap Selektif untuk Impor

Di bawah RCEP, suku cadang dari negara anggota mana pun akan diperlakukan sama, yang mungkin memberi perusahaan di negara RCEP insentif untuk mencari pemasok di dalam kawasan perdagangan.

Institut Peterson untuk Ekonomi Internasional memperkirakan kesepakatan RCEP itu dapat meningkatkan pendapatan nasional global sebesar 186 miliar dollar AS setiap tahun pada tahun 2030 dan menambah 0,2 persen kenaikan ekonomi pada negara-negara anggotanya.

Namun, beberapa analis berpikir kesepakatan itu juga berpotensi lebih banyak akan menguntungkan China, Jepang dan Korea Selatan daripada negara-negara anggota lainnya.

"Manfaat ekonomi dari kesepakatan itu mungkin hanya marjinal untuk Asia Tenggara, tetapi ada beberapa perdagangan yang menarik dan dinamika tarif untuk diperhatikan di Asia Timur Laut," kata Nick Marro dari Economist Intelligence Unit (EIU).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Cek Syaratnya

Work Smart
HM Sampoerna Tunjuk Ivan Cahyadi Jadi Presiden Direktur

HM Sampoerna Tunjuk Ivan Cahyadi Jadi Presiden Direktur

Whats New
Wapres Minta Manfaat Ekonomi Syariah Bisa Dirasakan Masyarakat

Wapres Minta Manfaat Ekonomi Syariah Bisa Dirasakan Masyarakat

Whats New
Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Whats New
Rupiah Tertekan, 'Ruang' Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Rupiah Tertekan, "Ruang" Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Whats New
Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Whats New
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com