Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Melantai di Wall Street, Airbnb Siapkan Saham untuk Dana Abadi

Kompas.com - 17/11/2020, 11:36 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Perusahaan penyedia jasa layanan sewa penginapan secara online Airbnb berencana untuk melantai di bursa saham Amerika Serikat.

Dikutip dari CNBC, Selasa (17/11/2020), Airbnb baru saja merilis prospektus perusahaan, pada Senin (16/11/2020).

Di dalam laporan keuangan perusahaan kuartal II lalu, perusahaan melaporkan pendapatan bersih sebesar 219 juta dollar AS dari total pendapatan sebesar 1,34 miliar dollar AS pada kuartal terakhir.

Jumlah tersebut merosot 19 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar 1,65 miliar dollar AS.

Baca juga: Airbnb Izinkan Pegawainya WFH hingga Agustus 2021

Meski perusahaan mengalami kerugian bersih, perusahaan tercatat kerap mencetak untuk dalam beberapa waktu, termasuk pada kuartal kedua dan ketiga tahun 2018, serta pada kuartal III tahun 2019.

Perusahaan berencana memperdagangkan saham dengan simbol ABNB pada indeks Nasdaq.

Di dalam prospektusnya, Airbnb menekankan bakal membangun komunitas di sekitar fasilitas sewa yang mereka memiliki. Komunitas tersebutlah yang akan menjadi faktor pembeda Airbnb dengan kompetitor mereka.

Airbnb menyatakan bakal menyediakan 9,2 juta saham non voting yang disisihkan sebagai dana abadi bagi pemilik rumah sewaan yang bekerja sama dengan Airbnb.

"Hubungan perusahaan dengan tamu bukanlah transaksional, merkea terlibat dan berkontribusi dengan anggota komynitas kami," jelas perusahaan dalam ringkasan prospektusnya.

“Setelah mereka menjadi bagian dari Airbnb, tamu secara aktif berpartisipasi dalam komunitas kami, kembali secara teratur ke platform kami untuk memesan lagi, dan merekomendasikan Airbnb kepada orang lain. Tuntutan ini mendorong pemilik rumah sewaan untuk bergabung, yang pada gilirannya akan menarik lebih banyak tamu. Ini adalah siklus yang baik, tamu menarik tuan rumah, dan tuan rumah menarik tamu,” ujar perusahaan.

Pada 2019, perusahaan melaporkan kerugian bersih 674 juta dollar AS dari pendapatan 4,81 miliar dollar AS.

Sejauh ini sepanjang tahun 2020, perusahaan telah menghasilkan kerugian bersih hampir 697 juta dollar AS dari pendapatan 2,52 miliar dollar AS. pencatatan kerugian tersebut tersebut kemungkinan disebabkan oleh dampak virus corona, yang menghambat perjalanan wisata dan bisnis awal tahun ini.

"Pandemi Covid-19 dan dampak dari tindakan untuk mengurangi pandemi Covid-19 telah berdampak negatif secara material dan akan terus memberikan dampak negatif secara material terhadap kondisi bisnis, operasional, dan kondisi keuangan kami,” tulisnya.

Baca juga: Incar Dana Segar 3 Miliar Dollar AS, Airbnb Dikabarkan Siap IPO

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com