Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berangsur Pulih, Pertumbuhan Ekonomi Thailand Masih -6,4 Persen di Kuartal III 2020

Kompas.com - 17/11/2020, 13:08 WIB
Mutia Fauzia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

BANGKOK, KOMPAS.com - Kontraksi perekonomian Thailand mereda pada kuartal III tahun ini.

Dilansir dari Nikkei Asia, Selasa (17/11/2020) kinerja ekspor dan pariwisata domestik mulai membaik setelah perekonomian sempat terpukul oleh pandemi Covid-19.

Produk Domestik Bruto (PDB) Thailand mengalami kontraksi 6,4 persen (yoy) pada kuartal III 2020.

Baca juga: Himbara: Literasi Keuangan Jadi Isu Terbesar Saat Ini

Kantor Dewan Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional setempat melaporkan, PDB merosot 12,1 persen pada kuartal sebelumnya.

Kontraksi tersebut merupakan yang terdalam sejak kuartal II tahun 1998.

Kala itu, kontraksi perekonomian Thailand mencapai 12,5 persen akubat krisis keuangan Asia.

Adapun secara kuartalan, perekonomian Thailand telah tumbuh pada kuartal III-2020, yakni sebesar 6,5 persen.

Thailand memberlakukan kebijakan penutupan kegiatan bisnis serta menutup akses masuk bagi turis asing untuk mengurangi persebaran Covid-19.

Meski akses masuk turis asing masih ditutup, namun pemerintah setempat telah melonggarkan lockdown bagi dunia usaha pada awal kuartal III.

Pemerintah setempat pun mulai mempromosikan kegiatan pariwisata domestik yang juga dipercaya bakal mendorong konsumsi.

Konsumsi swasta merosot 0,6 persen pada kuartal III tahun ini.

Hal itu menunjukkan adanya pemulihan lantaran pada kuartal sebelumnya merosot 6,8 persen.

Sektor jasa akomodasi dan restoran yang sebelumnya mengalami kontraksi 50,2 persen pada kuartal III kali ini mengalami kontraksi 39,6 persen.

Baca juga: Luhut Sebut Vaksinasi Covid-19 Bisa Dilakukan Tahun Ini, tetapi Ada Syaratnya

Seiring dengan kegiatan ekonomi yang beralih normal, ekspor pun mulai terungkit. Pada kuartal III nilai ekspor merosot 7,7 persen. Ekspor tersebut membaik jika dibandingkan dengan kuartal II yang terkontraksi cukup dalam, yakni 15,9 persen.

Pada kuartal III kontraksi kian pulih dan hal itu seiring dengan ekspektasi pasar serta para pimpinan pelaku bisnis.

"Bisa dikatakan titik terendah di kuartal II," ujar Sekretaris Jenderal Perencanaan Ekonomi Danucha Pichayanan .

"Pada kuartal III ini masih negatif, namun tidak double digit kontraksinya," ujar Senior Direktur bank sentral Bank of Thailand Chayawadee Chai Anant.

Agensi Perencanaan Ekonomi Thailand mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi menjadi terkontraksi 6 persen, dari yang sebelumnya di kisaran 7,3 persen hingga 7,8 persen.

Adapun pada tahun 2021 mendatang, ekonomi Thailand diperkirakan bakal tumbuh di kisaran 3,5 persen hingga 4,5 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com