Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Jonan Saat Awal Menjabat Dirut PT KAI: Mulai dari Bersihkan Toilet Stasiun

Kompas.com - 17/11/2020, 13:33 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ignasius Jonan merupakan seorang mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang namanya dikenal oleh banyak orang. Bukan tanpa alasan, dirinya berhasil mengubah wajah KAI.

Berbagai perubahan bahkan tampak langsung hingga sampai saat ini, mulai dari sterilisasi stasiun, penerapan pembelian tiket online, sistem boarding pass, hingga peningkatan kebersihan dan penyediaan AC gerbong kereta di semua kelas penumpang.

Saat bincang-bincangnya bersama Pemimpin Redaksi Kompas.com, Wisnu Nugroho, Jonan menceritakan, kunci utama keberhasilannya sukses menjabat sebagai orang nomor satu di KAI adalah kerja keras.

Baca juga: Sah, Ignasius Jonan Jadi Komisaris Unilever Indonesia

Menurut dia, ketika memimpin perusahaan dengan model bisnis seperti KAI, kecerdasan saja tidak cukup. Hal tersebut, terefleksikan dengan tidak banyaknya perubahan yang dilakukan oleh para pendahulunya.

Jonan yang memiliki background sebagai seorang bankir mengaku, bos-bos KAI sebelumnya jauh lebih banyak memiliki pemahaman mengenai bisnis perkeretaapian.

"Tapi perubahan di kereta api-nya itu enggak kerasa, sampai pada level masyarakat pengguna, sampai kepada level kultur transportasi publik luar biasa, enggak kerasa," tuturnya, dikutip dari bincang-bincang bertajuk BEGINU di kanal youtube Kompas.com Selasa (17/11/2020).

Berangkat dari situ, Jonan memutuskan untuk bekerja keras demi mengubah wajah KAI. Ketika memimpin perusahaan pelat merah itu, Jonan menerapkan sistem perubahan yang dimulai dari hal termudah terlebih dahulu.

"Apa misalnya? Kita mulai dari bersihkan toilet di stasiun," katanya.

Keputusannya untuk memulai dari memperbaiki toilet terlebih dahulu pun mendapat pertanyaan dari banyak pihak.

"Loh, saya bilang kalau ngurus toilet di stasiun enggak bisa, saya yakin yang lain enggak bisa," ujarnya.

Untuk dapat menyukseskan program tersebut, pria kelahiran Singapura 57 tahun lalu itu pun memberikan ancaman kepada seluruh pejabat di KAI, mulai dari kepala stasiun, pimpinan direksi, hingga dirinya sendiri.

"Saya bilang gini, tiga bulan, kalau semua toilet di stasiun enggak bisa beres saya tutup semua. Saya tutup toilet Anda semua. Termasuk ruang kerja saya. Kita pakai tolet umum, enggak mau tahu saya. Beres," tuturnya.

Dengan adanya perubahan kecil yang disandingkan dengan kegigihan, Jonan yakin perubahan pada akhirnya akan dirasakan oleh perseroan.

"Kita itu kerjakan, betulkan hal kecil seminggu satu saja. Setahun ada 54 (minggu). 5 tahun, paling kurang ada 200 improvement. Masa Kereta Api enggak berubah," katanya.

Baca juga: Perjalanan Jonan, Dirut KAI yang Tidur di Gerbong, Dua Kali Jadi Menteri, Lalu Komisaris

Jonan memutuskan untuk melanjutkan mengubah hal paling kecil terlebih dahulu, meski sempat dipertanyakan oleh Menteri BUMN saat itu, Dahlan Iskan.

Pada 2012, Dahlan sempat bertanya kepada Jonan, kenapa dirinya tidak melakukan perubahan terhadap Kereta Rel Listrik aatau KRL yang pada saat itu menjadi gambaran buruk terhadap sistem perkeretaapian nasional.

"Oh iya pak, saya betulkan yang paling mudah dulu, kereta api jarak jauh," jawab Jonan.

Tidak memakan waktu lama, pada 2013 Jonan mulai menerapkan berbagai perubahan signifikan pada KRL. Mulai dari penghapusan KRL kelas ekonomi tanpa pendingin ruangan (AC) hingga penerapan sistem tapping ticket.

"Saya harus melatih orang yang saya pimpin itu punya confident, apa yang dia kerjakan itu berhasil. Ada sucess story," ucapnya.

Baca juga: Cerita Jonan Kala Ditawari Jadi Dirut KAI: Bukan Hanya Kaget, Jantung Hampir Berhenti

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com