Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi IV DPR Kritik Kementan soal Data Impor Pangan dan Food Estate

Kompas.com - 17/11/2020, 14:25 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan rapat dengan Komisi IV DPR RI membahas impor komoditas produk pertanian strategis dan perkembangan proyek lumbung pangan (food estate). Dalam kesempatan itu, rapat sempat berlangsung dengan perdebatan mengenai keakuratan data Kementan.

Awalnya, Ketua Komisi IV Sudin mempertanyakan data impor gandum untuk pakan ternak.  Ia mengatakan sejak Kementan menghentikan rekomendasi impor jagung untuk pakan ternak pada 2017, impor gandum melonjak.

Dengan kata lain, Sudin menilai bahwa terjadi pergeseran kebutuhan pakan ternak yang dipenuhi dari gandum impor.

"Ada berapa peningkatan impor gandum untuk pakan ternak menggantikan jagung? Yang datanya dulu bohong, produksi sekian juta ton dan tidak perlu impor jagung. Tapi nyatanya yang di impor gandum (untuk pakan ternak)," kata dia dalam rapat yang disiarkan secara virtual, Selasa (17/11/2020).

Baca juga: Erick Thohir Angkat Eks Dirut Food Station Jadi Dirut PT RNI

Kendati kemikian, Kementan tidak memiliki data yang diminta. Alasannya, rekomendasi impor gandum untuk pakan ternak tidak pernah diterbitkan lagi sejak 2018, dan impor gandum saat ini prosesnya tak lewat Kementan.

Sudin pun mengungkapkan, berdasarkan data yang diperolehnya dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) terdapat peningkatan impor gandum untuk pakan ternak sebanyak 2 juta ton semenjak impor jagung untuk pakan ternak dihentikan.

"Jangan coba-coba mau bohong masalah data sama saya. Jangan bilang jagung cukup, cukup, tapi impor gandum untuk pakan ternak," kata dia.

Menanggapi hal itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi bersikukuh, pihaknya sejak 2018 tidak pernah menerbitkan rekomendasi impor gandum untuk pakan ternak. Dengan kata lain, gandum yang diimpor adalah untuk keperluan olahan pangan masyarakat.

Baca juga: Resmi, Telkomsel Suntik Dana Rp 2,17 Triliun ke Gojek

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com