Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus Tumbuh Positif, Kadin: Sektor Pertanian Harus Diberi Prioritas

Kompas.com - 18/11/2020, 12:39 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai, pemerintah harus memberikan prioritas pada sektor pertanian.

Sebab, sektor ini mampu terus tumbuh positif di tengah tekanan pandemi Covid-19.

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani mengatakan, pangan dan pertanian menjadi sektor yang dapat diandalkan untuk menjaga stabilitas ekonomi, sosial, politik dalam situasi pandemi saat ini.

Baca juga: Jokowi Sorot Tender Proyek Konstruksi yang Belum Rampung

Menurut dia, pertumbuhan sektor pangan sangatlah strategis lantaran pembangunan ekonomi yang berkelanjutan akan terjadi apabila di dukung oleh ketersediaan pangan.

"Tingginya permintaan pangan di dalam dan luar negeri, maka sektor ini punya potensi besar untuk tumbuh. Sehingga pertumbuhan sektor ini perlu diberikan prioritas di masa mendatang," ujar Rosan dalam sambutannya pada Jakarta Food Security Summit-5 yang digelar Kadin secara virtual, Rabu (18/11/2020).

Rosan mengatakan, sektor pangan dapat diandalkan untuk mengurangi jumlah pengangguran terbuka, menyejahterakan masyarakat, dan mengentaskan kemiskinan.

Sektor ini juga memberikan kontribusi signifikan dalam pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan bagi manusia maupun alam.

"Dalam kaitan itu, maka program pertanian berkelanjutan sebagai sebuah sistem pembangunan yang terintegrasi, seyogyanya dijadikan pedoman dalam pengmbanguan pertanian di Indonesia," tambah Rosan.

Rosan menjelaskan, pada kuartal II dan kuartal III 2020, subsektor tanaman pangan konsisten mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 9,32 persen dan 7,14 persen.

Baca juga: Jokowi Sorot Tender Proyek Konstruksi yang Belum Rampung

Ia menambahkan, ini pertumbuhan tertinggi dalam tiga tahun terakhir.

Di sisi lain, secara keseluruhan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan pada kuartal II dan kuartal III 2020 tercatat tumbuh positif masing-masing 2,19 persen dan 2,16 persen.

Menurut dia, kinerja positif tersebut ditopang oleh pertumbuhan pertanian dan subsektor perkebunan, seperti sawit, tanaman kopi, dan kakao serta produk turunannya yang tumbuh positif meski kecil.

Rosan menilai, untuk mendorong dan mewujudkan ketahanan pangan nasional, maka dibutuhkan kebijakan pemrintah yang konsisten, terutama dalam masa dan pasca pandemi.

Sehingga Indonesia pun mampu menjadi lumbung pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan domestik dan dunia.

Selain itu, sektor agroindustri tanaman pangan, termasuk peternakan dan perikanan, juga harus dapat dikelola secara terintegrasi mulai dari hulu on farm sampai dengan hilir, sehingga dapat optimal memberikan sumbangan pada pembangunan ekonomi nasional.

"Kita telah buktikan sektor pangan mampu tumbuh di tengah Covid-19, makanya pemangku kepentingan harus mengembangkan strategi yang mantap dan mendorong kesepatakan bersama untuk bisa memajukan sektor pangan, termasuk pada pasca pandemi," tutup Rosan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com