JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan data The State of Global Islamic Indicator Report 2020/2021 yang baru dirilis November ini, ekonomi syariah Indonesia berhasil masuk ke peringkat keempat.
Peringkat tersebut meningkat dari peringkat ke-5 pada tahun 2019 dan peringkat 10 besar pada tahun 2018.
Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Sutan Emir Hidayat mengatakan, meningkatkan peringkat Indonesia menjadi yang keempat secara global patut disyukuri.
Baca juga: Bantu Atasi Pengangguran di Indonesia, Google Luncurkan Berbagai Inisiatif Ini
"Tentunya hal ini harus kita syukuri, mengingat laporan menunjukkan perbaikan-perbaikan signifikan dalam ekonomi dan keuangan syariah nasional," kata Sutan dalam jumpa pers secara virtual, Rabu (18/11/2020).
Tak hanya itu, Indonesia masuk dalam 10 besar di semua kategori, meliputi makanan dan minuman halal, pariwisata ramah muslim, media dan rekreasi bertema islami, obat-obatan dan kosmetik halal, serta keuangan syariah.
Sedangkan di tahun lalu, Indonesia hanya masuk 10 besar di 3 kategori, yaitu keuangan syariah, pariwisata ramah muslim, dan modest fashion.
Sutan mengatakan, peningkatan ini tak lepas dari peran stakeholder terkait, baik pemerintah, regulator, hingga masyarakat Indonesia.
"Meningkatnya peringkat indonesia salah satunya merupakan hasil dari awareness regulator dan seluruh stakeholder," ucap dia.
Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan untuk kategori makanan dan minuman, yakni menjadi peringkat 4 dari yang sebelumnya tak masuk dalam 10 besar.
Begitu pula untuk kosmetik dan farmasi halal di peringkat ke-6, serta media dan rekreasi di peringkat ke-5.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.