Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Jika Subsidi Gaji Belum Masuk, Laporkan | Kekayaan Doni Monardo

Kompas.com - 19/11/2020, 06:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak karyawan yang melaporkan belum memperoleh subsidi gaji, padahal mereka telah terdaftar sebagai penerima.

Jika penerima belum juga mendapatkan dana BLT, pemerintah telah menyediakan saluran pelaporan. Berita tersebut menjadi yang terpopuler sepanjang hari kemarin, Rabu (18/11/2020).

Sementara itu berita terpopuler lainnya adalah soal kekayaan Kepala BNPB yang juga mantan Danjen Kopassus Doni Monardo. Berikut adalah daftar berita terpopuler selengkapnya:

1. BLT Subsidi Gaji Belum Masuk Rekening, Lapor ke Sini

Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari pemerintah berupa subsidi gaji tahap ketiga di termin kedua telah disalurkan pada Senin (16/11/2020). Adapun penerima yang masuk tahap ketiga sebanyak 3.149.031 pekerja atau buruh dengan anggaran mencapai Rp 3,77 triliun.

Meski pemerintah mengeklaim telah menyalurkan bantuan subsidi gaji, ternyata masih terdapat sederet pengaduan dari para pekerja yang mengaku belum mendapatkan subsidi gaji.

Hal ini terlihat pada akun Twitter resmi BPJS Ketenagakerjaan, @BPJSTKinfo, yang mendapat banyak keluhan dari warganet yang mengaku salah satu peserta penerima bantuan subsidi gaji. Selengkapnya silakan baca di sini.

2. Mengintip Kekayaan Eks Danjen Kopassus dan Kepala BNPB Doni Monardo

Siapa tak kenal Doni Monardo, namanya saat ini lebih sering wara-wiri di pemberitaan media nasional sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB).

Jabatan yang diembannya membuat sosoknya jadi salah satu pejabat tinggi yang berada di garis depan penanganan pandemi virus corona (Covid-19).

Doni Monardo merupakan perjabat tinggi negara berlatar belakang militer. Kariernya cukup cemerlang di TNI AD. Ia berasal dari kesatuan elit Baret Merah. Bahkan Ia sempat menjabat sebagai Danjen Kopassus di periode 2014-2015. Selengkapnya silakan baca di sini.

3. Google Beri Pinjaman Dana untuk UMKM

Pelaku UMKM adalah salah satu sektor yang paling terpukul semenjak mewabahnya pandemi Covid-19.

Untuk itu, berbagai perusahaan besar, turut memberikan berbagai bantuan kepada para pelaku UMKM agar bisa bertahan dan menjalankan kembali kegiatan usahanya.

Salah satu perusahaan yang coba membantu UMKM yakni Google. Namun bantuan yang diberikan salah satu perusahaan besar di dunia tersebut berupa pinjaman dana kepada pelaku UMKM dengan nilai total 10 juta dollar AS. Selengkapnya silakan baca di sini.

4. Luhut Sindir Pejabat yang Hadiri Kerumunan di Petamburan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyayangkan kerumunan yang mengabaikan penerapan protokol kesehatan terjadi di Petamburan, Jakarta, beberapa waktu lalu, di tengah upaya pemerintah menekan penyebaran kasus Covid-19.

"Kita tidak ingin kerumunan karena ternyata kerumunan-kerumunan itu adalah penyebab klaster-klaster baru, dan itu sudah ada evidence (bukti) sama kita," kata Luhut dilansir dari Antara, Rabu (18/11/2020).

"Seperti di Jakarta kita sangat menyayangkan terjadi kerumunan-kerumunan yang tidak baik," kata Luhut dia lagi.

Luhut yang juga Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu juga menyayangkan kerumunan tanpa memperhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 itu juga dihadiri oleh pejabat pemerintah. Selengkapnya silakan baca di sini.

5. Mimpi Erick Thohir: BUMN Jangan Hanya Tarkam, tetapi Harus Mendunia

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan perusahaan pelat merah mulai merambah ke pasar internasional. Bahkan, dia menargetkan hal tersebut mulai diwujudkan pada 2021 mendatang.

“Pak Menteri (Erick Thohir) mengatakan, di 2021 nanti kita akan wujudkan bersama hal ini (go global), tentu kita aminkan, ini jadi tantangan para direksi seluruh BUMN,” ujar Sekretaris Kementerian BUMN Susyanto dalam diskusi virtual, Rabu (18/11/2020).

Menurut Susyanto, Erick Thohir tak ingin perusahaan pelat merah hanya bisa merajai pasar di dalam negeri. Dia ingin BUMN bisa berbicara banyak di kancah internasional. Selengkapnya silakan baca di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com