Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Lobi Jepang dan ASEAN Buka Perjalanan Terbatas Saat Pandemi

Kompas.com - 19/11/2020, 13:16 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan, pemerintah saat ini sedang menegosiasikan Travel Corridor Arrangement (TCA) dengan Jepang untuk membuka perjalanan terbatas guna keperluan bisnis.

Tak hanya Jepang, saat ini Indonesia juga tengah mendorong perjanjian TCA bersama negara-negara ASEAN.

Dalam gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-37 ASEAN, masing-masing kepala negara memutuskan untuk mengambil langkah pembentukan TCA ini.

Baca juga: Waspadai Akun Palsu Bank yang Curi Data Penerima BLT Subsidi Gaji

"Saat ini kita sedang negosiasi dengan Jepang. Selain itu, Framework TCA juga sudah disepakati dalam KTT ASEAN," ujar Retno dalam sambutan pada acara Jakarta Food Security Summit-5 secara virtual, Kamis (19/11/2020).

Retno mengatakan, digitalisasi memang telah membantu terlaksananya bisnis di berbagai sektor saat masa pandemi.

Namun, tetap saja masih banyak aktivitas bisnis yang tak bisa dilakukan secara virtual.

Oleh sebab itu, dilakukan berbagai upaya untuk mendukung pertemuan bisnis secara langsung namun dengan memperhatikan protokol kesehatan.

Salah satunya melalui skema perjanjian TCA dengan berbagai negara.

"Karena dalam kondisi saat ini, kita enggak punya luxury untuk menunggu pandemi selesai dulu baru kemudian pemulihan ekonomi dilakukan. Tetapi kita harus lakukan serempak dan seimbang ekonomi dan kesehatan," kata Retno.

Saat ini, Indonesia sendiri telah memiliki perjanjian TCA dengan beberapa negara yakni Uni Emirat Arab (UEA), Korea Selatan, China, dan Singapura.

Perjanjian ini pun berhasil menggerakkan 50 persen perdagangan Indonesia di tengah pandemi.

Baca juga: Tingkatkan Keamanan, Grab Adaptasi Sistem AI

Retno mengungkapkan, total nilai perdagangan Indonesia dengan ASEAN, UEA, Korea Selatan, China, dan Singapura mencapai 188,6 miliar dollar AS.

Nilai itu setara 55,6 persen dari total perdagangan Indonesia dengan dunia.

Oleh sebab itu, perjanjian TCA merupakan hal penting dalam upaya pemulihan ekonomi Indonesia karena mampu membuka akses ekonomi bagi bisnis esensial.

"Tapi ini juga merefeleksikan solidaritas dan kepercayaan antarnegara dengan upaya keluar dari krisis secara bersama," ujar Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com