Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Startup di 5 Sektor Ini Bisa Dapat Suntikan Modal Rp 710 Miliar dari Negara APEC

Kompas.com - 19/11/2020, 13:55 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Startup-startup yang tengah berkembang di Indonesia memiliki kesempatan untuk memperoleh investasi dari beberapa negara lingkar Asia Pasifik yang tergabung dalam Asia Pacific Economic Cooperation (APEC).

Hal ini menyusul inisiatif Forum CEO Indonesia yang tergabung dalam APEC, menginisiasi Indonesia Impact Fund, yaitu dana ventura yang bakal disalurkan ke startup-startup Indonesia.

Chairman ABAC, Anindya Bakrie mengatakan, inisiatif Indonesia ini merupakan pilot project yang telah disepakati oleh 21 ekonomi Asia Pasifik.

Baca juga: Erick Thohir Mau Bentuk Holding BUMN Jasa Survei

Investasi ini bakal disalurkan ke perusahaan yang mempunyai dampak besar bagi masyarakat dan bagi pembangunan berkelanjutan, di samping harus menghasilkan keuntungan (profit).

"Tentunya nanti para investor senang (investasi yang disalurkannya) dapat menghasilkan benefit di sektor lingkungan hidup, women empowerement, dan sektor lainnya. Tapi mereka ingin dananya terus berkembang (mendapat profit)," ucap Anin dalam jumpa pers ABAC secara virtual, Kamis (19/11/2020).

Anin menyatakan ia akan menekankan investasi pada perusahaan teknologi yang sulit mendapat investasi, namun memiliki dampak besar bagi masyarakat.

Oleh karena itu, inisiatif ini mampu membuat para investor dari luar negeri tertarik untuk ikut berpartisipasi, sembari belajar mengembangkan dana ventura serupa di negaranya.

Salah satunya lembaga United Nation Development Program (UNDP).

Meski dananya tidak sebesar dana investasi milik negara (Sovereign Wealth Fund), hanya 30-50 juta dollar AS atau setara dengan Rp 710 miliar (Rp 14.200 per dollar AS).

"Apabila kita bisa selenggarakan dengan baik, kita bisa jadi contoh atau template yang bisa dilakukan oleh negara lain. Bahkan 2 negara yang melirik untuk ikutan sambil belajar adalah Singapura dan Taiwan," ucap Anin.

CEO Mandiri Capital Indonesia, Eddhy Danusaputro menjelaskan, investasi akan disalurkan ke lima sektor utama, yaitu poverty alleviation, affordable healthcare, high-quality & accessible education, increased women economic, dan sustainable cities. 

Baca juga: Indonesia Lobi Jepang dan ASEAN Buka Perjalanan Terbatas Saat Pandemi

Dia pun menyebut beberapa nama, seperti platform telemedis Halodoc dan Klik Dokter, platform pertanian dan perikanan seperti TaniHub dan e-Fishery, serta platform edukasi seperti Ruang Guru.

Namun, bukan berarti startup itu bakal mendapat suntikan dana.

Pihaknya masih perlu menilai dampak startup kepada masyarakat lebih mendalam.

Saat ini, perusahaan ventura ini tengah menyiapkan framework yang digunakan untuk mengukur dampak.

"Terlalu dini kalau kita sebut akan investasi ke perusahaan ABCD. Tapi pipeline ada, cukup banyak di Indonesia, jadi di 5 sektor itu, pipeline cukup sehat mungkin antara 5-10 perusahaan per sektor itu ada," pungkas Eddhy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com