Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Suntik Startup, Para CEO Cari Dana Rp 355 Miliar

Kompas.com - 19/11/2020, 15:20 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - CEO Mandiri Capital Indonesia, Eddi Danusaputro mengatakan, bakal mencari dana kelolaan sebesar 25 juta dollar AS atau setara dengan Rp 355 miliar (kurs Rp 14.200).

Adapun dana tersebut ditujukan untuk menyuntik startup-startup yang sulit mendapat pendanaan namun memiliki dampak signifikan bagi masyarakat.

Sebagai informasi, program ini merupakan inisiatif CEO asal Indonesia yang tergabung dalam Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) dengan menciptakan semacam Souvereign Wealth Fund (SWF) yang diberi nama Indonesia Impact Fund.

"Kami punya target dana kelolaan moga-moga bisa tercapai 25 juta dollar AS," kata Eddi dalam jumpa pers Apec Business Advisory Council (ABAC) secara virtual, Kamis (19/11/2020).

Baca juga: AS Izinkan Boeing 737 MAX Terbang Lagi, Bagaimana Indonesia?

Eddi menuturkan, pengumpulan dana tersebut dilakukan dalam beberapa sesi. Inisiatif yang telah disepakati oleh 21 ekonomi kawasan Asia Pasifik ini akan mengajak investor dalam dan luar negeri untuk bergabung.

Beberapa yang menyatakan siap bergabung adalah Singapura, Taiwan, dan lembaga internasional United Nation Development Program (UNDP).

"Tidak terkumpul sekaligus, jadi kami kumpulkan. Pertama mungkin di kuartal II-2021 itu 10 juta dollar AS, dan sisanya di kuartal IV-2021. Jadi beberapa kali goals sampai terkumpul AUM (dana kelolaan) yang ditargetkan," ucap Eddi.

Kendati demikian, investasi tidak menunggu dana terkumpul keseluruhan. Suntikan dana bisa disalurkan saat dana tersebut masuk di kuartal II-2021.

"Mungkin enggak semuanya (dana diinvestasikan pada kuartal II-2020). Mungkin 5 (juta dollar AS) or a little bit more. Kami sekarang jalan paralel, fund raising jalan, memperkuat pipeline juga jalan," sebut Eddi.

Baca juga: Edhy Prabowo Usul Ganti MSG dengan Penyedap Rasa Bahan Dasar Ikan

Sebagai informasi, suntikan dana bakal disalurkan ke 5 sektor utama, yaitu poverty alleviation, affordable healthcare, high-quality & accessible education, increased women economic, dan sustainable cities.

Ada beberapa nama yang disebut sebagai contoh, seperti platform telemedis Halodoc dan Klik Dokter, platform pertanian dan perikanan seperti TaniHub dan e-Fishery, serta platform edukasi seperti Ruang Guru.

Namun bukan berarti startup itu bakal mendapat suntikan dana. Para inisiator masih perlu menilai dampak startup kepada masyarakat lebih mendalam. Saat ini, inisiator tengah menyiapkan framework yang digunakan untuk mengukur dampak.

Chairman ABAC, Anindya Bakrie menyebut, dana Indonesia Impact Fund ini tidak sebesar dana Sovereign Wealth Fund. Kemungkinan hanya 30-50 juta dollar AS atau setara dengan Rp 710 miliar.

"Apabila kita bisa selenggarakan dengan baik, kita bisa jadi contoh atau template yang bisa dilakukan oleh negara lain. Bahkan 2 negara yang melirik untuk ikutan sambil belajar adalah Singapura dan Taiwan," ucap Anin.

Baca juga: Erick Thohir Mau Bentuk Holding BUMN Jasa Survei

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com