Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Kekuatan Nasional di Udara

Kompas.com - 19/11/2020, 15:37 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Karena pesawat pesawat terbang merupakan “peminum” yang serakah terhadap sumber sumber alam (minyak) yang telah diselenggarakan manusia, maka perlu sekali adanya pertambangan pertambangan minyak (atom dan lain lain). Hal ini sangat penting karena tanpa minyak (atom dan lain lain ) pesawat pesawat terbang yang ada tidak akan bergerak dan kekuatan nasional di udara tidak akan dapat terselenggarakan.

Di samping untuk mendapatkan kekuatan nasional di udara, perlu pula benih benih penerbangan di pupuk dikalangan masyarakat terutama para pemudanya mulai dari sekarang dengan mendirikan perkumpulan perkumpulan seperti pandu udara, aeromodellers dan aeroclub nasional.

Bila faktor faktor yang tersebut di atas ini dapat dipenuhi maka akan tercapailah kekuatan nasional di udara, yang sangat penting artinya bagi suatu negara yang merdeka seperti Indonesia.

Karena itu pula Angkatan Udara, Penerbangan Sipil Nasional, Perindustrian Penerbangan, Aeroclub dan Pandu Udara dan Pertambangan Minyak (atom dan lain lain), hendaknya mendapat perhatian istimewa agar kesemuanya ini dapat lebih maju dan kuat agar tujuan semula untuk mendapatkan kekuatan nasional di udara dapat tercapai.

Di zaman yang serba modern ini, di mana negara negara saling berlomba – lomba dalam mencapai kemajuan dan kesempurnaan bagi negaranya, kekuatan nasional di udara tidak pernah ditinggalkan. Dan Indonesia sebagai Negara yang merdeka tentu tidak akan melupakan faktor penting itu pula.

Baca juga: Kenapa RI Begitu Bergantung Impor BBM dari Negara Semungil Singapura?

Demikianlah sebuah rujukan dari betapa persoalan National Air Power yang sangat memegang peran strategis bagi sebuah bangsa, telah sejak tahun 1950-an sudah dihayati dengan penuh kesadaran oleh kita sebagai bangsa.

Apabila kita memandang tentang Pemberdayaan Wilayah Udara Nasional, maka secara otomatis kita akan berada ditengah-tengah permasalahan yang erat dengan urusan Wilayah Udara Kedaulatan.

Nah, dalam konteks wilayah udara kedaulatan ini Indonesia masih berhadapan dengan masalah dari keberadaan wilayah udara kedaulatan Indonesia di selat Malaka dan kawasan kepulauan Riau yang otoritas penerbangannya tidak berada dalam kekuasaan otoritas penerbangan Indonesia.

Sebagai catatan saja, selama ini wilayah udara kedaulatan Indonesia di kawasan selat Malaka dan sekitar kepulauan Riau berada dibawah otoritas penerbangan Singapura. Alasan yang selalu dikemukakan adalah karena air traffic di sana sangat "crowded" dan bahwa otoritas penerbangan Indonesia belum mampu mengendalikan International Air Traffic dengan standar International Aviation Safety.

Di tengah pandemi covid-19 yang telah menurunkan secara drastis jumlah air traffic yang melintas, maka jumlah penerbangan dikawasan tersebut telah menjadi amat sangat “sepi”.

Kiranya sekarang ini adalah saat yang paling tepat bagi Indonesia meningkatkan persahabatan dengan Singapura dalam kerangka hubungan internasional yang bermartabat.

Kita sudah harus segera menghentikan “permintaan bantuan” kepada pihak Singapura dalam kegiatan pengaturan lalulintas udara di selat Malaka dan kepulauan Riau.

Sebagai negara besar sudah sepantasnya Indonesia menganut kebijakan luar negeri yang tidak selalu “memohon bantuan” dan juga tidak selalu “merepotkan” sampai puluhan tahun negara lain yang jauh lebih kecil untuk mengerjakan sesuatu yang kita sendiri sudah sangat mampu mengerjakannya.

Indonesia harus senantiasa menghormati negara-negara tetangga kita di kawasan. Lebih-lebih bagi satu kegiatan yang secara hukum berada dibawah kekuasaan teritorial NKRI sendiri.

Sebuah kawasan yang merupakan bagian integral dari kekuatan nasional di udara atau National Air Power.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com