JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menilai, tren surplus neraca perdagangan yang terus berlanjut mengindikasikan terjadinya pemulihan ekonomi Indonesia setelah tertekan akibat pandemi Covid-19.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan surplus 3,61 miliar dollar AS pada Oktober 2020.
Nilai tersebut merupakan surplus bulanan tertinggi sepanjang tahun ini.
Baca juga: Ada La Nina, Mentan Pede Pasokan Beras Bakal Surplus 9 Juta Ton
Kinerja positif tersebut sekaligus menjadi surplus bulanan kedelapan pada tahun 2020, serta menjadi surplus neraca perdagangan yang terjadi dalam enam bulan berturut sejak Mei 2020.
"Perkembangan kinerja yang terus menguat mengindikasikan pemulihan perekonomian Indonesia terus terjadi, serta memberikan optimisme akan membaiknya perekonomian Indonesia di kuartal-IV 2020,” ujar Agus dalam keterangan resminya, Kamis (19/11/2020).
Agus menjelaskan, surplus neraca perdagangan pada bulan lalu disebabkan meningkatnya surplus nonmigas menjadi 4,06 miliar dollar AS dan penurunan defisit migas menjadi 450,1 juta dollar AS.
Peningkatan surplus nonmigas salah satunya bersumber dari peningkatan kinerja ekspor nonmigas pada kelompok lemak dan hewan/nabati, yaitu produk sawit dan produk turunannya.
Ekspor lemak dan minyak hewan/nabati tercatat naik sebesar 188,1 juta dollar AS atau 10,96 persen dari bulan sebelumnya.
Selain itu, ekspor batubara juga naik 167,1 juta dollar AS atau 15,69 persen dibanding bulan sebelumnya.
Baca juga: Bakal Ada 44 Aturan Turunan UU Cipta Kerja, Intip di Laman Ini
Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia sepanjang Januari-Oktober 2020 mengalami surplus 17,07 miliar dollar AS.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.