Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Neraca Dagang Oktober Kembali Surplus, Mendag: Indikasi Pemulihan Ekonomi

Kompas.com - 19/11/2020, 20:02 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Kinerja ekspor nonmigas ke pasar utama Indonesia juga meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu China sebesar 8,9 persen, Jepang 0,3 persen, dan India 1,2 persen.

Kendati demikian, secara kumulatif kinerja ekspor nonmigas Indonesia periode Januari-Oktober 2020 tetap mengalami penurunan 5,6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Baca juga: Menristek: Orang Indonesia Lebih Pilih Merokok Daripada Makan Protein

Menurut Agus, meskipun masih rentan, namun perekonomian global mulai membaik.

Adaptasi keseharian masyarakat terhadap protokol kesehatan perlahan-lahan membuahkan hasil dengan mulai meningkatnya aktivitas perekonomian secara global.

“Selain itu, optimisme dari efektivitas vaksin dari berbagai negara turut menjadi faktor positif pemulihan perekonomian global. Begitu pula dengan pemulihan ekonomi China yang lebih cepat dari ekspektasi telah menopang kenaikan permintaan produk ekspor nonmigas Indonesia di pasar global," jelas dia.

Impor turun

Sementara itu, impor pada Oktober 2020 mengalami penurunan 6,79 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Penurunan terjadi di semua komponen penggunaan barang, terdalam dialami kelompok barang modal sebesar 13,33 persen dibanding September 2020.

Barang modal yang impornya mengalami penurunan adalah tanur/oven listrik industri sebesar 96,4 persen, laptop 53,4 persen, dan tanker 42,1 persen.

Sedangkan pada kelompok bahan baku/penolong, produk yang impornya mengalami penurunan diantaranya ferro alloy 86,1 persen, gula 58,4 persen, tepung kedelai 55,8 persen, dan gandum 20,7 persen.

Baca juga: Luhut Ingin Indonesia Merajai Ekspor Bahan Pangan di Dunia

Di sisi lain, barang konsumsi yang impornya juga mengalami penurunan signifikan antara lain AC/mesin pendingin 14,7 persen, buah pir 14,5 persen, dan daging beku 10,6 persen.

Impor dari sejumlah negara juga menunjukkan penurunan yang siginifikan, terdalam dengan Kanada turun 44,1 persen, Argentina 40,5 persen dan Arab Saudi 36,5 persen.

Sementara, impor dari beberapa negara yang meningkat, yaitu Prancis 35,3 persen, Hongkong 22,3 persen, dan Malaysia 15,6 persen.

Secara kumulatif, nilai impor Januari-Oktober 2020 mencapai 114,46 miliar dollar, turun 19,07 persen dibandingkan periode sama tahun 2019.

Adapun nilai impor ini di dominasi impor nonmigas sebesar 102,78 miliar dolar AS atau dengan pangsa 89,79 persen.

Kendati demikian, impor nonmigas periode Januari-Oktober 2020 tercatat turun 16,99 persen, sedangkan volume impornya turun 6,07 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. 

"Hal ini mengindikasikan bahwa aktivitas perekonomian domestik yang mengandalkan pasokan dari impor tidak terkontraksi terlalu dalam," pungkas Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com