Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UKM Berangsur Pulih, Pelaku Usaha Mulai Lunasi Cicilan Pinjaman Produktif

Kompas.com - 20/11/2020, 10:08 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemulihan di sekor UKM perlahan-lahan menunjukkan perbaikan.

KoinWorks mencatat, pemulihan tersebut terjadi lantaran adaptasi ke sistem online yang meningkatkan daya beli.

Dengan demikian, pelaku UKM yang modalnya berasal dari pendanaan produktif, lebih mudah melakukan pelunasan pinjaman.

CEO & Co-founder KoinWorks Benedicto Haryono mengatakan, pemulihan sektor UKM terbukti dari tingkat pengembalian pinjaman yang tercatat positif yaitu lebih dari 70 persen untuk portfolio pinjaman yang direstrukturisasi.

Baca juga: Saling Sindir Edhy Prabowo dan Susi Pudjiastuti, Soal Ekspor Benih Lobster hingga Penenggelaman Kapal

“Dukungan dari seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan pun sangat mereka butuhkan, sehingga tidak hanya UKM di segmen e-commerce ini saja yang dapat bangkit, tapi segmen-segmen UKM lainnya pun dapat ikut serta mengambil peluang di masa ekonomi new normal ini,” kata Benedicto melalui siaran pers, Kamis (19/11/2020).

Sementara itu, Google, Temasek & Bain Consultancy beberapa waktu lalu juga merilis riset baru yang memperlihatkan bagaimana ekonomi digital Indonesia di masa pandemi terus tumbuh seperti terlihat dari total GMV e-commerce Indonesia bertumbuh 54 persen YoY di tahun 2020 .

Menurut Benedicto, tren pertumbuhan positif pada segmen UKM Digital e-commerce tercatat memiliki performa yang bertumbuh dan sehat.

Walaupun beberapa mungkin masih belum pulih ke level performa sebelum Covid-19, namun diproyeksikan akan pulih di 2021.

Hingga Oktober 2020 lalu, tercatat segmen UKM e-commerce di portofolio KoinWorks masih terus memperlihatkan tren pertumbuhan transaksi penjualan hingga 19 persen setiap bulannya.

“Melihat data dari riset Google, Temasek & Bain Consultancy juga data internal portofolio, kami percaya pembiayaan yang kami salurkan melalui KoinP2P ke segmen UKM Digital e-commerce dan beberapa segmen pilihan lain akan terus mencetak performa yang positif di masa ekonomi new normal ini,” ungkap Benedicto.

Untuk kategori UKM Digital yang sebelumnya sempat mengalami penurunan transaksi seperti kategori fashion, di masa new normal ini juga telah menunjukan perbaikan pertumbuhan hingga kembali mencapai titik normal dengan peningkatan performa hingga 17 persen di bulan Oktober 2020 lalu.

Baca juga: Harga Emas Antam Stagnan, Masih Betah di Bawah Rp 1 Juta per Gram

 

Sebelumnya juga sempat tercatat kenaikan sebesar 37 persen pada produk pakaian tidur dan kasual.

Benedicto menjelaskan, pertumbuhan penjualan produk suplemen herbal di kategori UKM kesehatan/healthcare juga mengalami kenaikan transaksi hingga 200 persen.

Pada kategori Hobi juga mengalami rata-rata kenaikan sebesar 12 persen setiap bulannya sejak Juni 2020, dengan penjualan terbanyak pada produk gardening, alat olahraga, dan sepeda beserta aksesorisnya.

“Data-data tersebut tentunya juga sejalan dengan tren perubahan perilaku masyarakat di Indonesia di tengah kondisi pandemi, dimana saat ini kegiatan bercocok tanam dan olahraga terutama bersepeda sedang banyak diminati,” tambah dia.

Benedicto optimistis 70 persen hingga 85 persen dari pelaku UKM di portofolio KoinWorks yang memperoleh program restrukturisasi dapat mencapai pemulihan bisnis ke depannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com