Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Ragam Modus Penipuan Atas Nama Bank dan Cara Mencegahnya

Kompas.com - 20/11/2020, 11:47 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Modus penipuan yang mengatasnamakan pihak bank makin marak belakangan ini, utamanya di masa pandemi Covid-19.

Untuk meyakinkan para korban, penipu tersebut menyiapkan beragam cara yang tujuannya hanya satu, yakni mengelabui nasabah untuk mendapat data privasi bank para korban.

Para penipu ini seringkali mengelabui para korban dengan menelepon dari nomor tidak dikenal atau bahkan dengan nomor palsu yang disamarkan sehingga menyerupai nomor resmi dari sebuah perusahaan.

Baca juga: Gubernur BI: Milenial Jadi Sumber Penciptaan New UMKM

Kemudian, saat telepon diangkat, penipu ini akan memperkenalkan diri sebagai pihak bank atau customer care sebuah bank, misalnya mengaku-aku sebagai CS HaloBCA.

Tak tanggung-tanggung, mereka menyatakan ada aktifitas mencurigakan di rekening Anda.

Tapi jangan panik dulu.

Cobalah berpikir jernih untuk mencurigai oknum tersebut bila sudah meminta data-data seperti PIN, nomer kartu ATM, username & PIN mobile banking, OTP (one time password) yang diterima, serta data pribadi lainnya.

Sebab CS HaloBCA sendiri tidak akan pernah meminta data pribadi tersebut saat Anda menghubungi mereka.

Mengutip laman resmi BCA, Jumat (20/11/2020), Anda bisa mencegah dengan 3 cara ini: 

1. Jangan jawab telepon mencurigakan

Anda disarankan jangan pernah mengangkat telepon dari nomor mencurigakan, meskipun terlihat mirip dengan nomor call center. Jangan pula langsung percaya.

Sebagai contoh; nomor customer care resmi Halo BCA adalah 1500888 tanpa ada embel-embel +62, 021, atau apapun.

Baca juga: Puluhan Eks Nasabah Jouska Gugat Aakar Abyasa Senilai Rp 64 Miliar

2. Jangan langsung percaya

Jika Anda telanjur menjawab telepon mencurigakan, dan orang tersebut memberikan informasi adanya aktivitas mencurigakan pada akun bank, jangan langsung percaya begitu saja.

Tetap tenang dan jangan panik. Anda harus berpikir jernih pada saat krusial seperti ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com