Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin Yakin Making Indonesia 4.0 Beri Dampak Besar

Kompas.com - 20/11/2020, 19:36 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Eko SA Cahyanyo mengatakan, pemerintah  akan terus berkomitmen mengakselerasi penerapan industri 4.0 di sektor manufaktur melalui program Making Indonesia 4.0.

Dia menyebutkan, penerapan Making Indonesia 4.0 bisa meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional hingga 120 miliar dollar AS pada 2025.

"Melalui penerapan Making Indonesia 4.0 Indonesia juga berpotensi meningkatkan nilai tambah PDB hingga 120 miliar dollar AS pada tahun 2025. Seperti studi McKinsey," ujarnya dalam diskusi virtual Insan Bisnis dan Industri Manufaktur Indonesia (IBIMA), Jumat (20/11/2020).

Baca juga: Cek Rekening, Subsidi Gaji Tahap IV Termin II Telah Disalurkan

Menurut dia, implementasi Making Indonesia 4.0 bisa mempercepat pembangunan sektor industri yang berdaya saing global. Dengan begitu kata dia, Indonesia bisa mewujudkan impian masuk jadi 10 negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada 2030.

Di samping itu, Eko juga mengatakan Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk mewujudkan program subsitusi impor yang ditargetkan bisa mencapai 35 persen pada tahun 2020.

Terutama di 7 sektor prioritas yang terdiri dari elektronik, kimia, otomotif, makanan dan minuman, tekstil dan busana, farmasi, serta alat kesehatan.

"Untuk itu, kami akan terus berupaya dengan melakukan berbagai cara seperti larangan terbatas untuk registrasi dan perizinan, memberlakukan preshipment inspection, pengaturan entry point pelabuhan untuk komoditi tertentu di luar pulau Jawa, hingga melakukan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN)," kata dia.

Baca juga: Kemenkeu Sudah Suntikkan PMN Rp 233 Triliun pada 2005-2019

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+