Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Cara Kerja Uang agar Anda Jadi Jutawan di Usia Muda

Kompas.com - 21/11/2020, 11:04 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Bohong kalau Anda tidak butuh uang. Semua orang perlu uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Uang dianggap mampu membeli segalanya, termasuk cinta dan kebahagiaan. Membutakan hati dan pikiran seseorang, sehingga rela melakukan apa saja demi yang namanya uang.

Tetapi Anda harus tahu cara kerja uang. Agar uang dapat memberi manfaat, tidak cepat habis, dan pastinya membawa Anda pada kesejahteraan, bahkan kekayaan.

Baca juga: Dipungut PPN 10 Persen, Belanja dari Luar Negeri di Zalora hingga Tokopedia Bakal Lebih Mahal

Berikut cara kerja uang yang mungkin belum Anda pahami betul, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Uang tidak datang dari langit, melainkan dicari

Ingat masa kecil kalau ada pesawat atau helikopter terbang melintasi Anda? Pasti Anda akan bilang, "Bagi duit dong".

Memang ada orang yang bagi-bagi uang dari pesawat atau heli, tetapi faktanya uang harus Anda cari. Tidak hanya mimpi uang segepok bakal jatuh dari langit.

Caranya mencari atau mendapatkan uang, ya dengan bekerja. Kerja keras dan kerja cerdas sedari muda pasti akan membuahkan hasil.

Kalau bekerja saat usia sudah uzur, energi dan semangat sudah kendor. Peluang mendapatkan banyak uang pun semakin kecil.

Kunci lainnya, hilangkan sifat atau kebiasaan malas. Berikan semangat pada diri sendiri agar bebas dari belenggu kemalasan.

2. Bila tak segera disisihkan, uang akan lenyap

Hemat pangkal kaya. Ungkapan ini ada betulnya juga. Orang yang sudah berhasil kaya raya, pasti menerapkan gaya hidup hemat untuk mencapai semua itu.

Mereka akan menghargai setiap sen uang yang diperoleh. Bukan dengan menghambur-hamburkannya.

Tidak boros dalam menggunakan uang. Membelanjakan uang untuk kebutuhan utama atau prioritas, bukan memuaskan keinginan.

Lebih banyak menyisihkan uang untuk ditabung. Setiap penghasilan yang Anda terima, langsung alokasikan buat menabung. Jangan tunggu dari sisa gaji atau penghasilan.

Kalau tidak langsung disisihkan, biasanya orang akan khilaf. Belanja ini itu tanpa perencanaan, sehingga langsung ludes. Belum waktunya gajian, sudah bokek.

Tabungan ini untuk masa depan. Atau dipakai pada saat ada kebutuhan mendesak. Jadi jangan pernah mengutak utik dana yang sudah Anda simpan untuk sebuah tujuan tertentu.

3. Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit

Uang kalau terus dikumpulkan, maka akan semakin banyak jumlahnya. Termasuk uang receh. Jangan remehkan uang receh atau uang pecahan kecil.

Jika ditabung, uang receh bisa mencapai jutaan rupiah. Buat beli motor, mobil, bahkan pergi haji sekalipun. Itulah the power of receh.

Lebih baik menabung sedikit uang atau nominal kecil, tetapi rutin ketimbang nominal besar, namun hanya sesekali. Disiplin dan konsisten itu yang utama.

Baca Juga: Tips Bisa Makan Enak dengan Uang Belanja Rp 20 Ribu Sehari

4. Uang bisa ‘tumbuh dan berkembang’

Nilai uang dapat terpengaruh inflasi. Nilainya jadi menyusut. Misalnya uang Rp 100 ribu pada 20 tahun lalu bisa buat beli macam-macam.

Dapat banyak barang atau satu barang mewah. Tetapi kini, nilai Rp 100 ribu semakin kecil.

Oleh karena itu, cari cara agar uang Anda tidak tergerus inflasi. Karena pada dasarnya, uang dapat ‘bertumbuh dan berkembang.’ Caranya dengan berinvestasi.

Investasikan uang Anda pada instrumen yang Anda kenali. Jangan seperti ‘beli kucing dalam karung.’

Pelajari instrumen tersebut, kenali untung ruginya. Serta potensi dan cara mengelola risikonya dengan tepat.

Bila Anda mengetahui seluk beluk investasi tersebut, maka Anda akan memperoleh untung atau cuan maksimal. Uang semakin banyak mengalir ke kantong, meski saat Anda tertidur sekalipun.

5. Uang dipakai untuk Sesuatu yang Bermanfaat

Uang bisa jadi boomerang bagi Anda yang senang foya-foya. Tidak memiliki rencana keuangan yang matang, sehingga uang cepat habis.

Namun bila Anda membuat daftar pemasukan dan pengeluaran dengan terencana, detail, dan jelas, maka uang akan dipakai untuk sesuatu yang bermanfaat. Sesuatu yang memang betul-betul dibutuhkan.

Gunakan Uang untuk ‘Membeli’ Pengalaman

Seperti pernyataan Peneliti dari Cornell University, Thomas Gilovich seperti dilansir dari Forbes, sebaiknya habiskan uang bukan hanya untuk membeli barang saja, tapi juga menambah pengalaman berharga.

Belanjakan uang untuk ‘membeli’ pengalaman. Karena terkadang kebahagiaan seseorang, mungkin termasuk Anda bukan memiliki barang-barang berharga, melainkan pengalaman seru yang dapat terus dikenang sepanjang masa.

 

Artikel ini merupakan hasil kerjasama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com