Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Eropa Izinkan Boeing 737 Max Terbang Januari 2021

Kompas.com - 23/11/2020, 07:07 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

LONDON, KOMPAS.com - Negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa belum akan mencabut larangan terbang pesawat jenis Boeing 737 Max hingga akhir tahun 2020.

Berbeda dengan Otoritas Penerbangan AS (FAA) yang sudah memperbolehkan Boeing 737 Max untuk mengudara sejak pekan lalu, Otoritas Keamanan Penerbangan Uni Eropa (EASA) baru akan mencabut larangan terbang pada Januari 2021.

Direktur Eksekutif EASA, Patrick Ky, mengatakan, Boeing telah melakukan perubahan terhadap jenis pesawat yang pernah mengalami kecelakaan selama 2 kali dalam kurun waktu kurang dari 5 bulan itu.

Baca juga: Boeing 737 Max Sudah Boleh Terbang, Lion Air Mau Gunakan Lagi?

Oleh karenanya, pesawat produksi perusahaan AS itu dipastikan sudah dapat kembali mengudara.

"Hasil kajian menunjukan menyebutkan Boeing 737 Max sudah dapat kembali beroperasi. Kami sedang mempersiapkan segala kebutuhannya," ujar Patrick, dilansir dari CNBC, Senin (23/11/2020).

"Kemungkinan besar kami akan mengambil keputusan berdasarkan hasil kajian, memperbolehkan 737 Max untuk beroperasi, mungkin pada Januari," tambahnya.

Rencananya, pengajuan terkait pencopotan larangan terbang 737 Max akan mulai dilaksanakan pekan depan, diikuti dengan 30 hari waktu pembahasan.

Jika terlaksana tepat waktu, maka keputusan resmi akan terbit pada bulan pertama tahun depan.

Baca juga: AS Izinkan Boeing 737 MAX Terbang Lagi, Bagaimana Indonesia?

Namun, seberapa cepat maskapai dapat kembali menggunakan Boeing 737 Max akan ditentukan oleh waktu pelatihan pilot dan juga pembaruan sistem penerbangan tiap maskapai, sejalan dengan ketentuan EASA.

Di AS, maskapai rencananya akan mulai mengoperasikan Boeing 737 Max pada 29 Desember, atau sekitar 6 minggu setelah keputusan resmi FAA dikeluarkan.

Sebagai informasi, Boeing 737 Max dilarang untuk mengudara sejak Maret 2019, setelah terjadi kecelakaan fatal di Indonesia dan Ethiopia yang menewaskan 346 jiwa, hanya dalam lima bulan.

Pada 29 Oktober 2018  pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Karawang. Sebanyak 189 orang yang terdiri dari 179 penumpang dewasa, 1 penumpang anak, 2 bayi, 2 pilot, 5 kru dinyatakan meninggal dunia.

Hanya berselang lima bulan dari jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 Boeing kembali dikejutkan dengan jatuhnya Ethiopian Airline dengan seri pesawat yang sama yaitu Boeing 737 Max 8.

Pesawat Boeing 737 MAX 8 milik Ethiopian Airlines jatuh pada 10 Maret 2019 dan menewaskan 157 orang penumpangnya.

Tiga menit setelah lepas landas dari bandara Addis Ababa, pilot pesawat meminta izin untuk kembali karena kecepatan pesawat abnormal.

Baca juga: Setelah 20 Bulan Dikandangkan, Boeing 737 Max Diperbolehkan Terbang Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com