JAKARTA, KOMPAS.com - Dampak pandemi Covid-19 benar-benar dirasakan hampir seluruh pelaku UMKM
Salah satunya Firman Rendi (37 tahun), pemilik kedai kopi atau warkop bernama Coffee and Chess.
Di awal pandemi, selama 2 bulan lebih, warkop miliknya di Jalan Raya Ledok Dowo, Pakis Jajar, Malang, Jawa Timur, terpaksa harus ditutup, seiring dengan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Baca juga: Saatnya UMKM dan Para Pengusaha Indonesia Go Digital
Padahal, dari warkopnya, Firman mengaku berpenghasilan sekitar Rp 300.000 hingga Rp 500.000 per hari. Dia pun harus memutar otaknya untuk mencari uang dan memenuhi kebutuhan keluarganya.
"Akhirnya saya kerja serabutan berdagang sayuran. Modal warkop saya habis untuk menutupi kebutuhan keluarga sehari-hari," ucap Firman dikutip dalam siaran pers, Senin (23/11/2020).
Di tengah kegalauan akan nasib usaha warkopnya, pada Agustus 2020, Firman mendapat informasi terkait Banpres Produktif Untuk Usaha Mikro dari media sosial Facebook.
Firman pun mendaftarkan usaha warkopnya ke Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Malang untuk mendapatkan bantuan ini.
"Alhamdulillah, pada 7 Oktober 2020, saya mendapat SMS dari Bank BRI yang mengabarkan bahwa saya mendapat Banpres Produktif," ungkap Firman.
Dengan Banpres sebesar Rp 2,4 juta, Firman memanfaatkannya untuk menopang dan menambah permodalan warkopnya. "Saya sangat terbantu dan merasakan betul manfaat dari Banpres Produktif Untuk Usaha Mikro ini," kata dia.
Meski belum seperti dalam kondisi normal, kini Firman sudah mampu menghasilkan pemasukan Rp 200.000 sehari dari warkopnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan