“Kegiatan tersebut harus didampingi oleh pelatih dan memiliki program yang jelas,” katanya.
Maka dari itu, dalam merencanakan penyelenggaraan pemagangan, langkah awal adalah dengan melakukan pemetaan kebutuhan pemagangan dan sertifikasi pada setiap perusahan di masing-masing provinsi.
Dengan begitu, kata dia, Kemnaker tak hanya memperoleh data potensi setiap daerah dalam penyelenggaraan pemagangan dan sertifikasi. Namun, juga mendapat data ketersediaan perangkat pemagangan dan sertifikasi.
Misalnya, lanjut dia, program dan mentor pemagangan, jumlah asesor sekaligus jenis kompetensinya, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), serta perangkat pendukung lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Fauziah mengatakan, mentor pemagangan memiliki peran sangat penting dalam proses penyelenggaraan pemagangan, terutama dalam peningkatan kompetensi peserta pemagangan.
“Ini karena, seorang mentor pemagangan harus mampu membimbing peserta pemagangan pada aspek keterampilan, sikap, pengetahuan, etos kerja, dan produktivitas," ujarnya.
Tak hanya itu, tambah Fauziah, mentor harus mampu memberikan motivasi dan dorongan moral kepada para peserta, sehingga menjadi tenaga kerja yang kompetitif.
“Hal ini, mengingat peran dan fungsi dari pelatih pemagangan sangat strategis, maka perlu adanya pembinaan dan peningkatan kompetensi,” ucapnya.
Baca juga: Buah Manis Perjuangan Kemnaker pada Kasus CRI di Sidang ILO
Salah satunya melalui ToT atau pelatihan untuk pelatih di tempat kerja.
Lebih lanjut Fauziah menegaskan, tujuan pelatihan ini adalah untuk menciptakan pelatih di tempat kerja atau mentor pemagangan yang kompeten.
“Supaya mentor dapat membimbing dan melatih peserta pemagangan di perusahaan, sehingga mereka nantinya memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri,” jelas Fauziah.
Oleh karena itu, kata Fauziah, untuk mendukung terciptanya pemagangan berkualitas, Kemnaker konsisten mencetak tenaga pemagangan yang profesional dan kompeten.
Baca juga: Tahun 2021, Kemnaker Siap Transformasi BLK dengan Program 4R
Sejak 2017 hingga 2019, Direktorat Bina Intala Kemnaker telah menciptakan sebanyak 2250 mentor pemagangan, 1000 koordinator pemagangan, dan 300 master pemagangan.
"Untuk tahun ini, target pelatihan mentor pemagangan adalah sebanyak 802 orang dan pelatihan koordinator pemagangan sebanyak 375 orang, " ujarnya.