Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digadang-gadang Jadi Menkeu AS, Siapa Janet Yellen?

Kompas.com - 24/11/2020, 09:57 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden terpilih AS, Joe Biden, disebut mencalonkan mantan gubernur bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), Janet Yellen, sebagai calon kuat Menteri Keuangan AS.

Lantas, siapa Janet Yellen?

Mengutip BBC, Selasa (24/11/2020), Yellen adalah sarjana ekonomi lulusan Yale University. Selain bekerja di The Fed dan di pemerintahan, dia adalah seorang profesor di University of California, Berkeley.

Dia menikah dengan George Akerlof, seorang ekonom pemenang Hadiah Nobel yang ditemuinya selama bekerja sebagai peneliti di The Fed pada tahun 1970-an.

Kehidupan Yellen dan keluarganya tak asing dengan ilmu-ilmu ekonomi. Mereka memiliki seorang putra yang juga seorang profesor ekonomi.

Baca juga: Biden Pilih Mantan Gubernur The Fed Janet Yellen Jadi Menkeu AS?

Yellen yang sempat didapuk jadi bos bank sentral AS ini menjadi ikon feminis dunia ekonomi. Ketika dia meninggalkan The Fed pada tahun 2018, banyak yang memberikan penghormatan dengan meniru tampilan khasnya dari blazer dengan kerah yang menonjol.

Bakal jadi menkeu wanita pertama

Jika Yellen benar-benar terpilih, dia akan menjadi wanita pertama yang memegang kendali penuh atas kebijakan fiskal negeri Paman Sam.

Mengutip Wall Street Journal, wanita berusia 74 tahun itu jadi kandidat kuat karena punya pengalaman lebih di bidang ekonomi. Yellen akan ditantang memulihkan ekonomi AS dari kehancuran akibat pandemi Covid-19.

Yellen yang juga merupakan wanita pertama pemimpin The Fed bakal menghadapi pertumbuhan ekonomi yang menantang, dengan jutaan orang AS menganggur dan pertumbuhan lapangan kerja yang melambat.

Banyak ekonom, salah satunya ekonom dari JP Morgan Chase & Co, memperkirakan, ekonomi AS akan sedikit terkontraksi pada kuartal I-2021 karena meningkatnya infeksi virus.

Yellen baru-baru ini mengatakan, jalannya pemulihan akan tidak merata dan tidak bersemangat jika Kongres tidak menghabiskan lebih banyak ruang fiskal untuk memerangi pengangguran dan menjaga bisnis kecil tetap bertahan.

“Ada banyak sekali penderitaan di luar sana. Ekonomi membutuhkan pengeluaran," kata Yellen pada 28 September lalu.

Baca juga: Kemenangan Joe Biden Disambut Positif Investor, Apa Untungnya?

Menjabat saat krisis 2008

Mantan gubernur bank sentral AS itu pernah dikreditkan menjadi penasihat ekonomi top untuk mantan Presiden Bill Clinton.

Tak heran, dia dikreditkan untuk membantu memulihkan ekonomi setelah krisis keuangan 2007 dan resesi pada tahun 2008.

Sebagai Gubernur Federal Reserve waktu itu, Yellen dikenal karena lebih memusatkan perhatian pada dampak kebijakan bank terhadap pekerja dan biaya meningkatnya ketidaksetaraan di Amerika.

Kemudian, setelah meninggalkan jabatannya di bank sentral pada tahun 2018, Yellen banyak berpendapat tentang perlunya pemerintah membuat pengeluaran fiskal lebih banyak untuk melindungi ekonomi AS dari dampak pandemi Covid-19.

Yellen dipandang oleh pejabat transisi Biden maupun investor sebagai pihak yang kredibel mengetahui bahaya penarikan stimulus pemerintah sebelum waktunya.

Dia pun dianggap sebagai orang yang dapat bekerja sama secara erat dengan The Fed dan badan-badan cabang eksekutif untuk merumuskan lebih banyak dukungan jika Kongres enggan mengambil tindakan tambahan.

Baca juga: Bareng Janet Yellen, Sri Mulyani Akan Jadi Panelis di Bloomberg New Economy Forum

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com