Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Meramu Model Pembelajaran Kewirausahaan yang Ideal

Kompas.com - 24/11/2020, 11:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Frangky Selamat dan Fianny Andrea

SEORANG guru mempertanyakan proses pembelajaran kewirausahaan yang biasa ditawarkan oleh sekolah bisnis atau di Indonesia dikenal sebagai Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Fakultas Bisnis atau Fakultas Ekonomi saja, pada beberapa kampus).

Menurut dia, tidak tepat jika ada siswa di sekolahnya yang ingin menjadi wirausaha lalu melanjutkan studi di fakultas tersebut.

Baginya untuk menjadi wirausaha, tidak harus ke sekolah bisnis, karena tidak dibekali keahlian dan keterampilan yang dapat dijual untuk dijadikan modal berwirausaha.

Ia memberi contoh siswa yang berkuliah di Fakultas Seni Rupa dan Desain, yang begitu lulus barangkali sudah dapat menjual keahliannya dalam merancang suatu produk atau interior.

Usaha dibuka berdasarkan keahlian itu. Jika siswa berkuliah di program studi manajemen, misalnya, begitu lulus tentu berbeda.

Intinya adalah, menurut guru itu, yang terpenting bukan belajar kewirausahaannya, tetapi punya keahlian untuk berkarya sebagai modal untuk berwirausaha. Proses kewirausahaan dapat dipelajari secara learning by doing.

Bukan bermaksud menghakimi guru itu, pemahamannya mungkin mewakili sebagian kalangan yang punya pandangan sama. Menjual keahlian apakah sama dengan berwirausaha?

Semestinya tidak demikian, karena ini berarti pengacara, dokter, notaris dan sebagainya adalah wirausaha juga. Sejatinya mereka adalah profesional bukan wirausaha.

Baca juga: Pemerintah Kejar Target Rasio Wirausaha 3,9 Persen Tahun 2024

Barangkali arti berwirausaha dalam semangat kewirausahaan harus dikembalikan ke pengertian kewirausahaan seperti yang dikemukakan oleh Hisrich (2008) yaitu sebagai proses menciptakan sesuatu yang baru dan memiliki nilai dengan mengorbankan waktu dan tenaga, melakukan pengambilan risiko finansial, fisik, maupun sosial, serta menerima imbalan moneter serta kepuasan dan kebebasan pribadi.

Menggarisbawahi pengertian tersebut, di dalam kewirausahaan harus ada sesuatu yang baru (inovatif) dan punya nilai (value) bagi pelanggan.

Untuk mencapai itu tidaklah mudah, karena ada pengorbanan waktu dan tenaga, serta pengambilan risiko secara finansial (untung atau rugi), fisik (rasa lelah mendera) dan sosial (mungkin ada penolakan dari konsumen atau masyarakat).

Dengan demikian jika mahasiswa berkuliah di program studi yang arahnya pada profesi tertentu, mereka akan dididik menjadi profesional bukan wirausaha.

Lalu, bagaimana dengan mahasiswa yang belajar di sekolah bisnis namun ingin menjadi wirausaha?

Nah, barangkali inilah masalah yang terjadi di banyak sekolah bisnis di Indonesia yang menyatukan pendidikan menjadi wirausaha dengan menjadi profesional.

Belakangan menjadi profesional pun diarahkan untuk memiliki jiwa kewirausahaan. Yang ini tentu tidak salah.

Jiwa kewirausahaan seperti kreatif, inovatif, proaktif, mengambil risiko terukur, tajam mengidentifikasi peluang dan sebagainya, dibutuhkan oleh profesional masa kini.

Yang menjadi masalah jika proses pembelajaran seorang profesional menjadi sama dengan menjadi wirausaha. Tentu sasaran yang ingin dicapai sulit untuk diraih.

Di beberapa universitas dan sekolah bisnis di Indonesia, pendidikan menjadi wirausaha pada jenjang sarjana telah dipisah dengan pendidikan program studi manajemen. Kurikulumnya pun berbeda. Bahkan ada pula perguruan tinggi yang menjadikan kewirausahaan sebagai "nyawa" sehingga melibatkan seluruh program studi tanpa kecuali.

Inilah yang mendorong kolaborasi antar mahasiswa dari berbagai program studi untuk mewujudkan proyek kewirausahaan dan menjadi wirausaha "beneran".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com