Oleh: Frangky Selamat dan Fianny Andrea
SEORANG guru mempertanyakan proses pembelajaran kewirausahaan yang biasa ditawarkan oleh sekolah bisnis atau di Indonesia dikenal sebagai Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Fakultas Bisnis atau Fakultas Ekonomi saja, pada beberapa kampus).
Menurut dia, tidak tepat jika ada siswa di sekolahnya yang ingin menjadi wirausaha lalu melanjutkan studi di fakultas tersebut.
Baginya untuk menjadi wirausaha, tidak harus ke sekolah bisnis, karena tidak dibekali keahlian dan keterampilan yang dapat dijual untuk dijadikan modal berwirausaha.
Ia memberi contoh siswa yang berkuliah di Fakultas Seni Rupa dan Desain, yang begitu lulus barangkali sudah dapat menjual keahliannya dalam merancang suatu produk atau interior.
Usaha dibuka berdasarkan keahlian itu. Jika siswa berkuliah di program studi manajemen, misalnya, begitu lulus tentu berbeda.
Intinya adalah, menurut guru itu, yang terpenting bukan belajar kewirausahaannya, tetapi punya keahlian untuk berkarya sebagai modal untuk berwirausaha. Proses kewirausahaan dapat dipelajari secara learning by doing.
Bukan bermaksud menghakimi guru itu, pemahamannya mungkin mewakili sebagian kalangan yang punya pandangan sama. Menjual keahlian apakah sama dengan berwirausaha?
Semestinya tidak demikian, karena ini berarti pengacara, dokter, notaris dan sebagainya adalah wirausaha juga. Sejatinya mereka adalah profesional bukan wirausaha.
Baca juga: Pemerintah Kejar Target Rasio Wirausaha 3,9 Persen Tahun 2024
Barangkali arti berwirausaha dalam semangat kewirausahaan harus dikembalikan ke pengertian kewirausahaan seperti yang dikemukakan oleh Hisrich (2008) yaitu sebagai proses menciptakan sesuatu yang baru dan memiliki nilai dengan mengorbankan waktu dan tenaga, melakukan pengambilan risiko finansial, fisik, maupun sosial, serta menerima imbalan moneter serta kepuasan dan kebebasan pribadi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.