JAKARTA, KOMPAS.com - Snapchat merilis fitur terbaru bernama Spotlight, yang ditargetkan bisa menyaingi TikTok. Fitur ini berupa perekaman video pendek dengan latar belakang lagu populer.
Melansir Forbes, Selasa (24/11/2020), untuk mengalahkan dominasi Tiktok, Snapchat bahkan menyiapkan 1 juta dollar AS per hari atau sekitar Rp 14 miliar (asumsi kurs Rp 14.000 per dollar AS) bagi pengguna fitur baru tersebut.
Fitur Spotlight akan menampilkan video singkat yang dibuat oleh penggunanya, dan bisa dilihat meski antarpengguna belum saling mengikuti. Ini sebuah perubahan dalam aplikasi buatan Evan Spiegel tersebut.
Pengguna bisa memilih apakah ingin memublikasikan kontennya di Spotlight atau tidak. Kemudian, pemilik video paling populer bakal mendapatkan bayaran dari Snapchat. Tak peduli apakah pengguna tersebut memiliki pengikut dalam jumlah yang besar atau tidak.
Baca juga: Dari TikTok hingga Netflix, Ini 28 Perusahaan Digital yang Tarik Pajak 10 Persen
Sebab, Snapchat akan menilai posting berperforma tertinggi berdasarkan tampilan yang unik.
Kendati demikian, perusahaan tak menjelaskan secara rinci sistem pembayaran yang bakal didapat pengguna. Snapchat hanya memastikan akan terus membagi 1 juta dollar AS per hari hingga akhir tahun 2020.
Dalam beberapa hal memang Spotlight tampak mirip dengan TikTok dan Reels yang ada di Instagram. Namun, bedanya Spotlight tidak mengizinkan komentar dan video bisa dipublikasikan bersifat anonim.
Fitur Spotlight saat ini baru diluncurkan di 11 negara, termasuk AS, Kanada, Inggris, Perancis, Australia, dan Jerman, yang kemudian akan menyebar ke seluruh dunia.
Melonjaknya popularitas TikTok telah membuat perusahaan-perusahaan jejaring sosial asal AS saling berlomba untuk mengalahkan aplikasi asal China tersebut.
Selama dua bulan terakhir, pengguna aktif Tiktok di AS melonjak drastis, dari sebelumnya 14,6 juta pengguna kini menjadi 40 juta pengguna pada Oktober 2020.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.