Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos LPS Sebut Indonesia Sudah Keluar dari Resesi, Kok Bisa?

Kompas.com - 24/11/2020, 13:23 WIB
Mutia Fauzia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa optimistis perekonomian Indonesia telah keluar dari jurang resesi.

Sebab menurut dia, pada kuartal III lalu, pertumbuhan ekonomi secara kuartalan sudah mulai tumbuh 5,05 persen.

Meski secara year on year (yoy), pertumbuhan ekonomi masih mengalami kontraksi sebesar 3,49 persen.

Baca juga: OJK Bakal Perpanjang Restrukturisasi Kredit hingga 2022

Purbaya menjelaskan, perekonomian dinyatakan resesi bila pertumbuhan mengalami kontraksi (yoy) dalam dua kuartal berturut-turut.

Di Amerika Serikat, perekonomian baru dinyatakan resesi bila kontraksi pertumbuhan ekonomi secara kuartalan terjadi empat kali berturut-turut.

"Ketika ekonomi di kuartal III keluar 3,49 persen (yoy) secara teknis kita masuk resesi, itu dua kali berturut-turut. Di AS dihitung quarter to quarter (qtoq) dikali empat, maka baru dibilang resesi," jelas Purbaya dalam diskusi virtual, Selasa (24/11/2020).

"Kalau q-to-q pertumbuhan ekonomi kita (pada kuartal III) tumbuh 5,05 persen. Mungkin kita sudah keluar dari resesi, jadi pandangan saya berbeda dengan yang lain," ujar dia.

Di sisi lain Purbaya menjelaskan, perekonomian Indonesia juga mulai menunjukkan indikasi perbaikan.

Salah satunya terlihat dari purchasing managers index (PMI) yang mulai naik dari sebelumnya. Penjualan kendaraan bermotor dan ritel mulai merangkak naik.

"Survei kepercayaan dunia usaha menunjukkan adanya hal yang positif," kata Purbaya.

Baca juga: Gula Konsumsi Masih Defisit, Mentan: Saya Sendiri Akan Konsentrasi Menangani...

Dia pun menambahkan bila kondisi terus dijaga maka titik terburuk penurunan ekonomi sudah lewat.

"Kalau kita jaga terus seperti ini kita bisa bilang titik terburuk dari down turn ekonomi kita sudah lewat," ujar dia.

Purbaya pun menekankan pengendalian pandemi dan persebaran virus corona menjadi salah satu kunci pemulihan ekonomi.

Menurut dia, dengan kebijakan perekonomian yang baik dapat menjaga kinerja pertumbuhan ekonomi.

"Jadi di sini kita menekankan, vaksin adalah game changer. Tapi kalau vaksinnya enggak ada apakah kita harus menangis? Meratapi nasib? Dengan kebijakan yang baik, kita akan tetap bisa menjaga pertumbuhan ekonomi," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com