Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turunkan Bunga Penjaminan 50 Bps Sekaligus, Ini Alasan LPS

Kompas.com - 24/11/2020, 16:03 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Penjamin Simpanan kembali menurunkan suku bunga penjaminan untuk simpanan rupiah sebesar 50 basis poin (bps) di bank umum maupun Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Sedangkan untuk valuta asing, penurunan sebesar 25 bps di bank umum.

Penurunan tingkat bunga penjaminan 50 bps sekaligus ini tak biasa. Umumnya, LPS hanya menurunkan bunga penjaminan sebesar 25 bps.

Baca juga: LPS Pangkas Bunga Penjaminan Sebesar 50 Bps

Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, penurunan tingkat bunga penjaminan sebesar 50 bps mengejar penurunan suku bunga acuan BI-7DRR yang telah turun sebanyak 5 kali sepanjang 2020.

"Bank sentral sudah lebih dulu turun sementara kita agak lambat. Kami baru menurunkan (tingkat bunga penjaminan) di September lalu. Itupun masih mengejar, bank sentral turunkan lagi (suku bunga acuannya)," kata Purbaya dalam konferensi pers pengumuman hasil RDK November, Selasa (24/11/2020).

Purbaya menuturkan, LPS tidak mau menjadi "bank sentral kedua" yang menghalangi transmisi kebijakan moneter dari BI.

Kendati demikian, bukan berarti pihaknya akan terus-menerus menurunkan tingkat bunga penjaminan.

Dia akan melihat kondisi perekonomian dan indikator yang mendukung penurunan bunga penjaminan.

Misalnya pada penurunan tingkat bunga penjaminan kali ini, LPS melihat tren penurunan suku bunga pasar yang masih berlanjut sepanjang 2020.

"Kebetulan ini semua didukung oleh data-data lain, seperti (tren) suku bunga pasar sehingga memberi ruang kepada kita untuk melakukan hal tersebut (menurunkan bunga penjaminan 50 bps)," ucap Purbaya.

Berdasarkan pengamatan LPS, suku bunga pasar simpanan rupiah menurun sebesar 16 bps menjadi 3,76 persen pada periode observasi 16 Oktober-17 November 2020.

Baca juga: Capai 44 Miliar Dollar AS, Ekonomi Digital RI Peringkat Teratas di Asia Tengara

Sementara itu, suku bunga pasar simpanan valuta asing pada tanggal 12 Oktober - 17 November 2020 menurun 5 bps menjadi 0,44 persen.

"Ke depan, kita akan melihat bagaimana kebijakan bank sentral maupun otoritas yang lain. Kami akan adjust. Kami langkahnya amat bersinergi dengan bank sentral, OJK, dan penguasa fiskal," sebut Purbaya.

Anggota Dewan Komisioner LPS, Didik Madiyono menambahkan, suku bunga pasar diturunkan karena tingkat persaingan antar bank BUKU sudah mereda, sejalan dengan tekanan likuiditas pada bank kecil juga relatif mereda.

"Kita harapkan transmisi ini akan diteruskan ke dalam penurunan suku bunga kredit oleh bank, sehingga kita mengharapkan ada demand kredit dari korporasi," pungkasnya.

Sebagai informasi, tingkat bunga penjaminan berlaku untuk periode 25 November 2020 sampai 29 Januari 2021.

Sehubungan dengan penurunan tingkat bunga, maka bank wajib memberitahukan kepada nasabah penyimpan mengenai tingkat bunga penjaminan simpanan yang berlaku dengan menempatkan informasi pada tempat yang mudah diketahui oleh nasabah penyimpan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com