Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pandemi, Suntikan Dana ke Sektor Digital RI Capai 2,8 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 24/11/2020, 18:31 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang masa pandemi Covid-19, pendanaaan di sektor ekonomi digital Indonesia tetap terjaga baik. Ini tercermin dari sejumlah suntikan investasi yang diterima startup asal Indonesia.

Berdasarkan laporan e-Conomy SEA yang dirilis Google, Temasek, dan Bain & Company, sepanjang Januari-Juni 2020 Indonesia terdapat 202 kesepakatan investasi senilai 2,8 miliar dollar AS pada startup-startup dalam negeri.

Nilai investasi di paruh pertama tahun 2020 itu, bahkan mendekati total pendanaan sepanjang 2019 yang mencapai 3,2 miliar dollar AS dari 355 kesepakatan investasi.

"Nilai ini tentunya belum mencakup investasi yang masuk di semester II-2020, seperti investasi pada Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak," ujar Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf dalam konferensi pers virtual, Selasa (24/11/2020).

Baca juga: Erick Thohir Minta Masyarakat Mampu Bayar Vaksin Covid-19 Sendiri

Ia mengatakan, kesepakatan investasi pada tahun ini memang terbilang lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya, namun secara nilai lebih aktraktif. Hal ini yang membuat investasi di sektor digital masih menjanjikan kedepannya.

Terlebih saat ini pendanaan tak lagi hanya masuk pada startup kelas unicorn. Menurutnya, banyak startup non unicorn yang juga menerima pendanaan pada tahun ini.

Di sisi lain, saat ini investor juga mulai berinvestasi berdasarkan harapan akan imbal hasil yang lebih tinggi untuk jangka panjang, setelah pada tahun-tahun sebelumnya menargetkan pertumbuhan super cepat pada startup tersebut.

"Sementara investor sekarang lebih menginginkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan menguntungkan," kata Randy.

Baca juga: Kemendag: Masyarakat RI Beli Gula Lebih Mahal Dibanding Konsumen Global

Chief Investment Strategist Temasek, Rohit Sipahimalani menambahkan, ada potensi yang besar dari ekonomi internet Indonesia, terdorong oleh besarnya jumlah pengguna internet yang sangat aktif, bahkan semakin aktif karena pandemi.

Sebesar 37 persen konsumen digital di Indonesia baru menggunakan layanan online karena pandemi. Lebih dari setengahnya berasal dari daerah non-metro dan 93 persen diantaranya berkata akan terus menggunakan setidaknya satu layanan digital setelah pandemi berakhir.

Di samping itu, waktu online rata-rata per hari selama pandemi untuk tujuan pribadi tercatat meningkat, dari 3,6 jam sebelum pandemi menjadi 4,7 jam selama PSBB dan kemudian 4,3 jam setelah PSBB.

"Banyaknya pengguna baru teknologi berbasis internet serta e-commerce memunculkan prospek untuk usaha-usaha baru di Indonesia, sekaligus mendorong pertumbuhan untuk usaha yang sudah ada," jelas dia.

Rohit mengatakan, pihaknya akan terus melihat peluang-peluang investasi pada ekonomi digital di Asia Tenggara, tak terkecuali Indonesia. Tentunya pada bidang yang memang sejalan dengan tren struktural Temasek untuk mendorong kemajuan sosial dengan memanfaatkan teknologi.

"Bersama dengan swasta, pemerintah, dan masyarakat, kami berkomitmen untuk turut membangun ekonomi yang lebih berkelanjutan di Asia Tenggara," ungkap Rohit.

Baca juga: Bos OJK Kurang Puas dengan Penurunan Bunga Kredit Bank

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Miliar untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Miliar untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com