Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Bantu Pulihkan Ekonomi, PGN Salurkan Gas ke PT Pupuk Kujang Cikampek

Kompas.com - 24/11/2020, 18:54 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktur Komersial Perusahaan Gas Negara (PGN) Faris Aziz mengungkapkan, PGN berkomitmen penuh terhadap pemanfaatan gas bumi yang dapat membantu upaya pemulihan ekonomi akibat Covid-19.

Untuk mewujudkan komitmen tersebut, PGN sebagai subholding gas PT Pertamina melaksanakan penyaluran gas perdana atau Gas In di PT Pupuk Kujang, Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa, (24/11/20).

"Kegiatan itu dilakukan seiring dengan telah selesainya periode turn arround maintenance pada Plant 1A Pupuk Kujang," kata Fariz seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima.

Baca juga: PGN Berhasil Realisasi Jargas Hingga 90 Persen di 23 Kabupaten dan Kota

Pada kesempatan itu, Fariz mengatakan, alokasi gas PGN yang disalurkan ke Pupuk Kujang sesuai dengan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG).

"Alokasinya yaitu sebesar 12 billion british thernal unit per day (BBTUD) untuk tahun 2020," kata Fariz.

Jumlah tersebut, kata Fariz, akan meningkat menjadi 25 BBTUD pada 2021 dengan harga 6,0 dollar AS per million british thermal units (MMBTU)

"Hal tersebut sesuai penugasan pemerintah dalam Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM 89.K tahun 2020," imbuhnya.

Baca juga: Komut PGN Beberkan Cara Penghematan Proyek Pipa Blok Rokan hingga Rp 2,1 Triliun

Fariz berharap, tambahan alokasi penyaluran gas PGN itu dapat memenuhi kebutuhan gas sebagai bahan baku utama yang efisien. 

Sebagai informasi, kapasitas produksi pada Plant 1A Pupuk Kujang adalah sebesar 570.000 ton urea per tahun dan 330.000 ton amoniak per tahun.

"Penambahan alokasi gas ini diharapkan dapat menghemat biaya produksi Pupuk Kujang," kata Fariz.

Fariz berharap, upaya tersebut dapat mendorong pertumbuhan sektor pupuk dan dukungan terhadap ketahanan pangan nasional dalam mendukung perekonomian.

“Khusus pada industri pupuk, kami berharap dapat memberikan manfaat untuk keberlangsungan produksi pupuk maupun diversifikasi produk yang dapat meningkatkan daya saing," katanya.

Baca juga: Kerja Sama dengan Krakatau Steel, PGN Berhasil Tekan Biaya Pengadaan Material pada Proyek Minyak Rokan

Hal itu pun, kata dia, sejalan dengan optimisme Pupuk Kujang dalam menghadapi persaingan global dan meningkatkan kualitas produk pupuk untuk petani.

Terlebih gas bumi menjadi bahan baku utama dalam produksi pupuk bersubsidi jenis urea dan Nitrogen Phospor dan Kalium (NPK).

"Dengan begitu, efisiensi biaya pokok produksi pupuk, juga dapat membantu pemerintah untuk penghematan anggaran subsidi pupuk yang dibayarkan kepada PT Pupuk Kujang," katanya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com